Sukses

Jadi Momok di SKD CPNS 2021, Ini Bocoran Tes Karakteristik Pribadi CASN

Tes Karakteristik Pribadi (TKP) pada Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD CPNS kerap dianggap momok oleh sebagian pelamar.

Liputan6.com, Jakarta - Tes Karakteristik Pribadi (TKP) pada Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD CPNS kerap dianggap momok oleh sebagian pelamar lantaran jumlah soal dan nilai ambang batas (passing grade) yang tinggi.

Terlebih untuk SKD CPNS 2021, dimana jumlah soal dalam ujian TKP bertambah 10, dari 35 butir pada CPNS 2019 jadi 45 butir. Passing grade bagi pelamar formasi umum untuk kelompok ujian ini pun meningkat dari sebelumnya 126 poin jadi 166 poin.

"Untuk soal TKP nilai ambang batasnya memang naik, tapi ada penambahan sejumlah 10 soal," jelas Asisten Deputi Perencanaan dan Pengadaan SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Katmoko Ari Sambodo kepada Liputan6.com, Jumat (30/7/2021).

Ari menerangkan, jawaban benar pada ujian TKP di SKD CPNS memang memiliki nilai variatif antara 1-5, dengan jawaban paling sesuai mendapat 5 poin.

Adapun untuk tolak ukur jawaban paling benar di TKP, sambung Ari, itu dijelaskan dalam Pasal 38 Peraturan Menteri PANRB Nomor 27 Tahun 2021 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil.

"Ketika peserta dihadapkan pada pertanyaan tersebut, peserta diharapkan menjawab sesuai dengan penguasaan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam mengimplementasikan poin-poin dalam sub-tes dalam SKD CPNS," terangnya.

Sebagai informasi, Kementerian PANRB mengelompokkan materi soal TKP dalam SKD CPNS 2021 ke dalam 6 sub item, yakni Pelayanan Publik, Jejaring Kerja, Sosial Budaya, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Profesionalisme, dan Anti Radikalisme.

2 dari 3 halaman

Kisi-Kisi

Secara kisi-kisi, subitem Pelayanan Publik meminta peserta mampu menampilkan keramahtamahan dalam bekerja yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan dan kepuasan orang lain sesuai dengan tugas dan wewenang yang dimiliki.

Pada sub item Jejaring Kerja, pelamar diminta mampu membangun dan membina hubungan, bekerja sama, berbagi informasi, dan berkolaborasi dengan orang lain secara efektif.

Kemudian di sub tema Sosial Budaya, pelamar harus mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam masyarakat majemuk, terdiri atas beragam agama, suku, budaya, dan sebagainya.

Peserta SKD CPNS 2021 juga diharapkan mampu memanfaatkan teknologi informasi secara efektif untuk meningkatkan kinerja sesuai sub tema TIK, serta mampu melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan tuntutan jabatan pada sub item Profesionalisme.

Terakhir, peserta pun diminta menjaring informasi dari individu tentang pengetahuan terhadap anti radikalisme, kecenderungan bersikap, dan bertindak saat menanggapi stimulus dengan beberapa alternatif situasi. Kemampuan itu sesuai dengan sub tema Anti Radikalisme dalam soal TKP pada SKD CPNS 2021.

3 dari 3 halaman

Tes CPNS

Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengimbau peserta tes CPNS 2021 untuk mulai fokus pada tes setelah alur pendaftaran ditutup Senin (26/7/2021) lalu. Pendaftar yang telah submit dokumen persyaratan diminta untuk menunggu alur selanjutnya CPNS 2021.

Plt Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerja Sama BKN, Paryono mengatakan saat ini panitia sedang melakukan verifikasi berkas yang di-submit oleh peserta. Ia meminta peserta untuk menunggu hasil seleksi administrasi hingga selesai.

“Saat ini panitia instansi sedang melakukan verifikasi dari para pelamar. Kita tunggu saja yang rencananya pengumuman seleksi administrasi akan diumumkan pada tanggal 2-3 Agustus 2021,” katanya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/7/2021).

Lebih lanjut ia meminta peserta untuk menyiapkan diri menghadapi tes CPNS tertulis setelah pengumuman administrasi nanti.

“Para pelamar hendaknya mempersiapkan diri dari sekarang, belajar, menjaga kesehatan,” katanya.

Seperti diketahui, peserta akan menghadapi seleksi kompetensi dasar yang mencakup pengetahuan-pengetahuan kenegaraan dasar termasuk tes wawasan kebangsaan.

Pada masa pembatasan saat ini, Paryono juga mengingatkan peserta untuk sementara mengurangi mobilitas. Pasalnya, memburuknya kondisi dari mobilitas yang dilakukan, dikhawatirkan akan menjadi halangan pada saat tes nanti.

“Mengurangi mobilitas agar pada saat tes CPNS 2021 nanti bisa mengikuti tes tanpa ada halangan,” katanya.