Sukses

Serikat Pekerja Angkat Bicara Soal IPO Anak Usaha Pertamina

Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha Pertamina dikhawatirkan akan berdampak pada ketahanan energi nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) khawatir, Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) anak usaha Pertamina akan berdampak pada ketahanan energi nasional.

Presiden FSPPB Arie Gumilar mengatakan, anak usaha inti Pertamina yang rencananya akan IPO menyangkut hajat hidup orang banyak. IPO merupakan kelajutkan setelah penetapan subholding.

"Sehingga rencana ini akan menimbulkan beberapa kekhawatiran," kata Arie, di Jakarta, Sabtu (31/7/2021).

Arie pun mengkhawatirkan, IPO pada anak usaha Pertamina akan berdampak pada ketahanan energi nasional. Pasalnya, kebijakan yang diambil harus mempertimbangkan keputusan pemegang saham.

"Kekhawatiran berikutnya, program Pemerataan pembangunan (BBM satu harga) tak berjalan," tutur Arie.

Menurut Arie, IPO juga akan mempengaruhi tugas penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, sebab masing-masing subholding ditarget kinerja, maka akan memungkin subholding lebih mencari keuntungan ketimbang memikirkan kepentingan rakyat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Subholding Anak Usaha IPO

Arie mengungkapkan, setelah Subholding anak usaha IPO, maka Pertamina kehilangan keistimewaan diberikan oleh pemerintah, sebab sahamnya sebagian sudah dimiliki umum.

"Kita tahu ketika sub holding di IPO itu menjadi perusahaan privat," tegas Arie.