Sukses

Intip Sederet Bisnis Baru Bakrie & Brothers, Mulai Komponen Bus Listrik hingga EBT

PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) kini tengah merintis beberapa sektor usaha yang tergolong dalam bisnis baru yang berkelanjutan.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bakrie and Brothers Tbk (BNBR) kini tengah merintis beberapa sektor usaha yang tergolong dalam bisnis baru yang berkelanjutan. Di antaranya Bakrie Autoparts, unit usaha BNBR yang bergerak di bidang komponen otomotif, yang tengah memasok unit bus listrik kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui PT Transjakarta.

Sebanyak 30 unit bus saat ini akan segera digunakan oleh pihak Transjakarta. Ke depan BNBR juga telah berkomitmen untuk menyediakan tambahan unit berikutnya, demi memenuhi target DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di tahun ini.

“Jadi, kami reform bisnis yang ada sekarang, sambil mulai ‘pivoting’ bisnis-bisnis baru kami," kata Presiden Direktur BNBR Anindya Bakrie dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2/8/2021).

Dalam sektor industri energi baru dan terbarukan (EBT), Bakrie and Brothers melalui anak usaha PT Bakrie Power belum lama ini menyepakati kerja sama dengan PT PLN (Persero) dalam proyek pengadaan dan pemasangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hybrid di Desa Parak, Selayar, Sulsel.

Saat ini ada ratusan pembangkit listrik bertenaga diesel yang kini dioperasikan PLN, sehingga ini menjadi potensi besar untuk dapat dikonversi menjadi pembangkit EBT, seperti yang dilakukan di PLTS HybridSelayar.

BNBR melalui PT Multi Kontrol Nusantara (MKN) yang berfokus pada industri teknologi informasi dan komunikasi/ICT dan penyediaan jasa pendukung infrastruktur IT, saat ini juga mulai berkiprah sebagai salah satu penyedia jasa IoT (Internet of Things)untuk industri mining, manufacturing and utilities.

Mengikuti tren kenaikan sektor industrinya, pendapatan PT MKN dari penyediaan jasa ICT pada tengah tahun 2021 ini meningkat sebesar lebih dari 182 persen dibandingkan waktu yang sama tahun lalu. Hal ini menunjukkan besarnya potensi bisnis ini di masa depan.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kinerja Keuangan

Dalam kesempatan yang sama, Anindya Bakrie juga menjelaskan bahwa pilihan sektor bisnis yang ditekuni selama ini telah terbukti mampu membawa BNBR melewati berbagai macam krisis dan tantangan.

“Alhamdulillah, hingga saat ini kami bisa terus menjaga pertumbuhan perusahaan dan melewati pasang-surutnya dunia usaha, berbekal resiliensi dari sektor-sektor usaha yang kami miliki”, tandasnya.

Anindya mengakui, pandemi yang berkepanjangan ini memang berdampak signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan. Namun, secara bertahap perusahaan dapat membalik kinerja negatif tersebut.

“Dapat dilihat dari laporan keuangan tengah tahun 2021 yang baru saja kami terbitkan, upaya-upaya efisiensi di berbagai sektor yang kami lakukan sepanjang tahun telah membuahkan hasil yang menggembirakan,” ujarnya.

“Dalam menjalankan efisiensi perusahaan, beberapa cara kami tempuh termasuk langkah-langkah penghematan, penurunan biaya-biaya, hingga penjadwalan ulang pembayaran kewajiban.

”Salah satu indikator perbaikan yang terlihat adalah nilai rugi usaha yang besarannya lebih baik dibandingkan nilai tahun 2020 lalu. Pada tengah tahun 2021 ini, BNBR mencatat rugi bersih sebesar Rp.43 miliar. Angka ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dimana tercatat rugi bersih sebesar Rp 121 miliar lebih.

Sementara itu, pendapatan perusahaan sepanjang setengah tahun di 2021 ini berada di angka Rp.1,038 triliun, turun sekitar 21% dibanding tahun lalu. Sejalan dengan itu,secara proporsional COGS juga mengalami penurunan sebesar 21 persen.

Selain mengendalikan COGS, BNBR juga berhasil melakukan efisiensi sebesar 27% pada beban usaha dibanding periode yang sama tahun lalu, yang menjadi indikasi positif atas upaya efisiensi yang dilakukan oleh Bakrie & Brothers.