Sukses

Lazada Tutup Akun Pedagang Impor di 3 Segmen Ini

Dukungan terhadap produk dalam negeri mulai ditunjukkan para e-commerce, salah satunya Lazada

Liputan6.com, Jakarta Dukungan terhadap produk dalam negeri mulai ditunjukkan para e-commerce, salah satunya Lazada. Hingga kini, lazada sudah menutup akun pedagang dari luar negeri yang menjual produknya di Indonesia.

Country Head of Public Policy and Goverment Affair Lazada Indonesia Waizly Darwin, mengatakan penutupan keran impor produk asing disebut cross border e-commerce. Kebijakan ini telah dilakukan secara bertahap selama masa pandemi berlangsung satu tahun terakhir melalui Gerakan Akselerasi Karya Rakyat (Akar) Indonesia.

"Ini inisiatif Lazada dengan Kementerian Koperasi dan UKM dalam rangka memberikan proteksi, perhatian khusus, dan keberpihakan pada UKM domestik agar bisa menjadi raja di negeri sendiri," kata Waizly, Jakarta, Selasa (3/8/2021).

Setidaknya ada tiga klaster produk asing yang ditutup perdagangannya di Indonesia oleh Lazada yaitu tekstil dan fesyen, makanan dan minuman, serta kerajinan. Tiga klaster produk ini dipilih karena merupakan bagian dari klaster industri subtitusi impor pemerintah.

"Selain itu tiga klaster tersebut dinilai sektor penting dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," kata Waizly.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Tak Mudah

Waizly menjabarkan, penutupan kran impor produk asing tersebut tidak mudah dilakukan dan masih terus dilakukan hingga saat ini. Perusahaan masih terus memantau dan melakukan kajian terhadap produk-produk impor tersebut.

Selain memberikan perlindungan pelaku UMKM domestik, Lazada juga berperan meningkatkan kapasitas dan kualitas para pelaku UMKM lokal dengan pembinaan, pelatihan, dan bantuan logistik melalui ekosistem Lazada.

"Bukan hanya pelatihan untuk on boarding ke platform online, tapi juga aktif membentuk jaringan, bimtek UKM lokal agar bisa tingkatkan kualitas dan kapasitas produksi mereka," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com