Sukses

Pertamina Masuk Daftar Fortune Top 500, Erick Thohir Sebut Bisa Lebih Lagi

Menteri BUMN Erick Thohir menilai kalau Pertamina bisa lebih baik lagi dari sekadar top 500 Fortune.

Liputan6.com, Jakarta - Pada rilis terbaru Fortune, PT Pertamina (Persero) masuk dalam deretan Top 500 perusahaan terbesar di dunia. Menduduki posisi 287 dengan revenue rating sekitar USD 49,469 miliar.

Menteri BUMN Erick Thohir memandang ini adalah hasil dari kerja keras seluruh elemen perusahaan. Bahkan, Erick menilai kalau Pertamina bisa lebih baik lagi dari sekadar top 500 Fortune. Artinya, Pertamina bisa untuk bersaing sebagai salah satu perusahaan terbesar dunia.

"Saya optimistis bahwa kinerja Pertamina dapat lebih baik lagi. Dan frame bagi Pertamina adalah mesti bersaing dengan kompetitor di level dunia. Sebab Pertamina memiliki segala syarat, baik kualitas dan kapabilitas, untuk menunjangnya sebagai salah satu perusahaan besar dunia," ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/8/2021).

Pembenahan organisasi jadi salah satu faktor Pertamina dipandang dunia. Salah satu perubahan yang dinilainya penting adalah menerapkan core value perusahaan yang amanah, kompeten, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

Selama ini, kata Erick, Pertamina tidak pernah kekuarangan sumber daya yang mumpuni.

"Namun sumber daya tanpa dibarengi nilai yang sesuai tentu tidak akan selaras dengan performa. Kita tentu berikhtiar bersama, agar nilai yang menjunjung good corporate governance bisa menjadi dasar. Dengan itu, saya yakin performa akan mengikuti. Sebab hasil tak akan menkhianati proses," ujar Erick Thohir.

 

2 dari 2 halaman

Penggerak Ekonomi

Menurutnya, di tengah pandemi yang mempengaruhi perlambatan sektor bisnis, Pertamina tetap mampu menjadi salah satu motor penggerak perekonomian. Tak hanya itu, Pertamina juga berperan aktif dalam upaya pemulihan pandemi dari sisi kesehatan.

"Mulai dari rumah sakit, hotel yang dialihfungsikan sebagai tempat isolasi dan istirahat tenaga kesehatan, hingga ikut aktif dalam menjamin ketersediaan oksigen," tutur Erick.

Menteri BUMN itu berharap segala performa positif baik di sisi bisnis dan nonbisnis bisa terus ditingkatkan. Sebagai perusahaan yang berorientasi bisnis sekaligus menjalankan servis kepada publik, tak boleh ada kata puas bagi Pertamina.

"Benchmark kita haruslah tinggi. Jadi tidak cukup sekadar top 500, kita bisa lebih baik lagi. Mimpi kita bahwa Pertamina bisa menjadi 50 perusahaan terbesar di dunia dan BUMN kita yang lain masuk juga ke top 500," pungkasnya.