Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Kementerian Perdagangan (Kemendag) Kasan menjelaskan, kerja sama local currency settlement (LCS) yang dijalin oleh Bank Indonesia dengan beberapa bank sentral negara lain memiliki banyak manfaat bagi eksportir maupun importir.
“Misalnya para nasabah terutama mungkin para eksportir atau importir bisa membuka rekening mata uang lokal di negara mitra dagang,” kata Kasan dalam Gambir Trade Talk #1 - 2021 Implikasi Penerapan Local Currency Settlement Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT), Kamis (5/8/2021).
Dalam hal ini eksportir maupun importir dapat memperoleh keseimbangan (balancing) dalam mata uang lokal yang menjadi mitra dagang.
Advertisement
Manfaat lainnya dari Local Currency Settlement adalah Indonesia bisa mengurangi ketergantungan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam transaksi perdagangan dan investasi.
“Saya mencatat beberapa tujuan daripada adanya LCS ini, pertama, kita bilang dalam upaya mengurangi ketergantungan terhadap mata uang dollar sebagai penyelesaian transaksi, khususnya transaksi perdagangan dan investasi,” ujarnya.
Adapun Local Currency Settlement adalah kerja sama antara bank sentral Indonesia dengan sejumlah bank sentral negara lain. Kerja sama ini memperbolehkan penggunaan mata uang lokal setiap kali berlangsung transaksi perdagangan bilateral maupun investasi.
Maka kedua negara bisa sama-sama mengurangi ketergantungan terhadap dolar AS. Sehingga setiap transaksi, kedua negara tak lagi perlu untuk menukar dolar seperti yang saat ini dilakukan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Daftar Negara yang Kerja Sama dengan Indonesia
Saat ini Indonesia melalui Bank Indonesia (BI) telah resmi menandatangani kesepakatan dengan China untuk menggunakan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS) dalam transaksi perdagangan maupun investasi.
“Dari sisi kebijakan di Bank Indonesia tentunya sebagai otoritas yang menangani di kebijakan moneter khususnya sektor keuangan, ini adalah merupakan juga bagian dari rencana strategis bank Indonesia dalam pengembangan pasar uang,” ujarnya.
Sebagai informasi, Indonesia telah menyepakati kerangka kerja LCS dengan empat negara yaitu China, Jepang, Malaysia, dan Thailand.
Advertisement