Sukses

Ekonomi Indonesia Tumbuh 3,10 Persen untuk periode Januari hingga Juni 2021

Perbaikan penanganan pandemi jadi salah satu pendorong pemulihan sektor ekonomi di kuartal kedua tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen secara tahunan atau year on year (YoY). Sedangkan jika dihitung periode semester atau dari Januari hingga Juni 2021, tercatat tumbuh 3,10 persen.

"Secara kumulatif (Januari-Juni) tumbuh 3,10 persen," kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers secara virtual, Kamis (5/8/2021).

Ia melanjutkan, perbaikan penanganan pandemi jadi salah satu pendorong pemulihan sektor ekonomi di kuartal kedua tahun ini.

"Perbaikan penanganan pandemi Covid-19 pada Q2 2021 juga tunjukan adanya perbaikan. Dengan semakin masifnya masyarakat penerima vaksin, kasus harian juga lebih rendah dibanding kuartal I 2021," tuturnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II 2021 Prediksi di Atas 6 Persen

Sebelumnya, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso memperkirakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 7 persen pada kuartal II-2021. Perkiraan ini mengacu pada kondisi perekonomian Indonesia yang mulai menunjukkan tren perbaikan.

"Meningkatnya mobilitas masyarakat pada kuartal II/2021 mendorong kenaikan permintaan yang berpengaruh pada kredit yang mulai mencatatkan pertumbuhan cukup tinggi di Juni 2021 sebesar 1,83 persen (ytd), sehingga prediksi pertumbuhan ekonomi di kuartal II/2021 sebesar 7 persen dapat tercapai," jelas Wimboh, seperti dikutip Kamis (5/8/2021).

Dikatakan jika efektivitas pelaksanaan PPKM level 4 yang disertai vaksinasi Covid 19 akan dapat mengakselerasi pemulihan aktivitas ekonomi masyarakat. Hal ini perlu dibarengi dengan kepatuhan masyarakat menjalankan protokol kesehatan

Wimboh menekankan jika pertumbuhan ekonomi saat ini masih ditopang sektor konsumsi yang sangat tergantung dari mobilitas masyarakat.