Sukses

Pendorong Utama Indonesia Keluar Jurang Resesi, Konsumsi dan Ekspor

Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal II 2021 adalah sektor konsumsi yang meningkat tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Ekonom Senior Chatib Basri melihat angka pertumbuhan ekonomi Indonesia 7,07 persen di kuartal II 2021 menjadi gambaran bahwa telah terjadi perbaikan dan pemulihan ekonomi domestik. Dengan realisasi ini maka Indonesia resmi keluar dari jurang resesi. 

"Kinerja di triwulan kedua ini mencapai 7,07 persen, kalau dibulatkan 7,1 persen. Itu menunjukkan bahwa perbaikan ekonomi terjadi dan ini konsisten dengan berbagai liding indikator," kata dia dalam Dialog Ekonomi tentang Kinerja Ekonomi Kuartal II-2021, Kamis (5/8/2021).

Salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi tersebut adalah sektor konsumsi yang meningkat tajam. Hal ini tercermin dari pertumbuhan penjualan sepeda motor dan mobil. melonjaknya penjualan otomotif ini tidak terlepas dari kebijakan pembebasan biaya pajak.

"Angka penjualan mobil itu mengalami peningkatan terima kasih kepada kebijakan untuk ke penurunan PPnBM pada waktu itu yang juga mendorong konsumsi untuk ke otomotif," jelas dia.

BPS sendiri mencatat penjualan sepeda motor secara volume selama kuartal II 2021 mengalami peningkatan mencapai 1,15 juta unit. Angka ini meningkat sebanyak 268,64 persen jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya mencapai 313,6 ribu unit.

Sementara volume penjualan mobil pada kuartal II-2021 juga mengalami peningkatan signifikan. Di mana pada periode April-Juni mencapai penjualan sebanyak 206,4 ribu unit. Angka ini meningkat 758,68 persen jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya hanya 24,0 ribu unit.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ekspor

Dia menambahkan, peran besar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Arpil-Juni ini juga ditopang oleh besarnya kontribusi ekspor. Di mana ekspor Indonesia meningkat sebanyak 31 persen.

"Saya kira Pak Lutfi (Menteri Perdagangan) cukup hamble di sini beliau nggak mau klaim tetapi karena saya nggak punya kepentingan saya bisa menyampaikan ekspor kita itu naiknya 31 persen ya ini adalah kontribusi yang besar sekali," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com