Sukses

Kadin Minta Sektor Manufaktur dan Ritel Dibuka 100 Persen

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor Indonesia pada kuartal II-2021 meningkat 55,89 persen jika dibandingkan kuartal II-2020.

Liputan6.com, Jakarta Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali meminta kepada pemerintah untuk membuka sektor manufaktur dan ritel berorientasi ekspor 100 persen. Mengingat ekspor pada kuartal II-2021 berhasil mencatatkan kinerja positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor Indonesia pada kuartal II-2021 meningkat 55,89 persen jika dibandingkan kuartal II-2020. Di mana pada periode April-Juni 2021 mencapai USD53,97 miliar, sementara pada April-Juni 2020 tercatat hanya USD34,62 miliar.

Ketua Umum Kadin Indonesia, Arsjad Rasjid mengatakan, adanya Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada awal Juli 2021, tentu akan berdampak terhadap kinerja produksi dan ekspor. Karenanya, dia menginginkan agar sektor manufakturing, esensial, kritikal dan ekspor oriented bisa kembali beroprasi penuh.

"Bagaimana kuartal II-2021 roda ekonomi masih berjalan sedangkan pada kuartal II ada PPKM, ada dampak. Sebagai contoh kalau sekarang ekspor hasil baik, sekarang harapannya manufakturing yang esensial kritikal dan ekspor oriented, saya menganjurkan kepada pemerintah supaya manufacturing dibuka 100 persen," kata dia dalam Dialog Ekonomi tentang Kinerja Ekonomi Kuartal II-2021, Kamis (5/8/2021).

Pengusaha ingin kesempatan pertumbuhan ini dijadikan momentum utamanya untuk mendorong kinerja ekspor. Setidaknya Indonesia bisa mengambil posisi untuk bisa menjadi salah satu negara utama yang membatu supply chain dunia.

"Kita Indonesia harus mengambil posisi untuk bisa menjadi yang salah satu utama yang bisa membantu supply chain dunia ini. Itulah larinya bawa kepada ekspor oriented, manufaktur, esensial harusnya dibuka," jelas dia.

 

2 dari 2 halaman

Protokol Kesehatan

Meski nantinya dibuka, pengusaha juga tetap konsisten dan tidak abai akan protokol kesehatan sudah berjalan saat ini. Apalagi beberapa perusahaan saat ini juga sudah melakukan vaksinasi kepada seluruh pegawainya.

"Tetapi dengan catatan bahwa pengusahanya harus memastikan bahwa seluruh pekerjaannya sudah melakukan vaksinasi dan juga protokol kesehatan harus dilakukan," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com