Sukses

Awas, Covid-19 Varian Delta Ancam Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III-2021

Varian delta yang meningkat di Indonesia akan menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyatakan, varian delta yang meningkat di Indonesia akan menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021.

Hal ini akan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor Indonesia ke negara tujuan,

Dia menyebut, varian delta saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Namun juga dialami beberapa negara mitra dagang Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.

"Karena ini menyebar di beberapa negara, maka akan ada potensi surplus kita berkurang dan ini akan menjadi ancaman sumber pertumbuhan ekonomi kita dikuartal III 2021," kata dia dalam diskusi Indef Waspada Gelombang 2 Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/8/2021).

Dia mengatakan, sebagian besar pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen sendiri dipengaruhi oleh surplus perdagangan, utamanya pada ekspor dan impor. Oleh karenanya, jika varian ini terus menyebar, maka akan sulit meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.

"Saya kira permintaan akan melambat dari beberapa negara mitra dagang," jelas dia.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Ketahanan Pemerintah

Di sisi lain, Tauhid menyebut ketahanan pemerintah Indonesia dalam menghadapi varian delta menjadi paling rendah jika dibandingkan beberapa negara. Hal ini didasari dari penanganan Covid-19 itu sendiri dan juga upaya vaksinasi.

"Sehingga kita cukup menderita dan belum bisa memastikan kapan varian delta ini dikurangi sampai dengan hari ini angkanya sudah 35 ribu kasus dan ini masih akan terus menjadi ancaman," jelas dia,

Dia menekankan, semakin lama penangangan pandemi Covid-19, maka semakin lama juga ekonomi Indonesia akan pulih. "Butuh berapa waktu lama kita menurunkan? apakah 3-4 bulan? saya kira ini tergantung dari penanganan covid semakin lama, semakin berdamapak kepada ekonomi kita," tandasnya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com