Sukses

PPKM Tak Diperpanjang, Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2021 Mentok di 4 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 diperkirakan akan berada di kisaran 3 persen hingga 4 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2021 diperkirakan akan berada di kisaran 3 persen hingga 4 persen. Angka pertumbuhan dapat dicapai dengan syarat PPKM berakhir di 9 Agustus 2021.

"Misalnya PPKM hanya sampai 9 Agustus mungkin punya peluang di angka 4 persen. Tapi kalau kita memperpanjang PPKM otomatis agak sulit," kata Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad, dalam diskusi Indef Waspada Gelombang 2 Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/7/2021).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada periode Juli-September atau kuartal III 2021 masih tetap positif. Namun memang, angkanya tidak akan sebesar hasil yang ditorehkan pada kuartal II 2021 yang tumbuh 7,07 persen.

"Artinya bahwa kita sudah keluar dari resesi tapi cenderung mengalami penurunan dibandingkan kuartal ke II 2021," imbuhnya.

Meski demikian, dia memahami secara pola memang pertumbuhan ekonomi sulit dipertahankan dikuartal III-2021. Beberpa negara-negara lain pun akan demikian. Hal ini terjadi karena 2021 perhitungan dasarnya lebih rendah, sementara kuartal III sudah berkurang.

"Dan ini berakibat perhitungan turut berpengaruh," tandasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Proyeksi Menperin

Sebelumnya, Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2021 bisa sampai 4 persen. 

"Saya ingin menyampaikan proyeksi Kementerian perindustrian mengenai pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 3-4 persen," kata Agus, dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8/2021).

Selain itu, Menteri Agus juga memperkirakan pertumbuhan pada kuartal selanjutnya atau IV-2021 akan lebih tinggi lagi. Yakni berada dikisaran 4 sampai 5 persen. "Dan Triwulan IV akan mencapai 4-5 persen.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com