Liputan6.com, Jakarta - Pengelolaan Wilayah Kerja (WK) Rokan di Provinsi Riau resmi beralih ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) pada 9 Agustus 2021 pukul 00.01 WIB. Kepala SKK Migas Dwi Sucipto mengatakan, terdapat 9 isu penting yang akan difokuskan untuk mengelola peralihan Blok Rokan.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa industri hulu migas Indonesia telah berkomitmen untuk mengejar target produksi 1 barel minyak per hari pada 2030. Hal ini dilakukan agar kebutuhan energi dalam negeri bisa dipasok secara mandiri semaksimal mungkin.
Baca Juga
Dalam rangka mengawal agar target ini dapat dicapai, sejak dua tahun lalu SKK Migas, CPI dan Pertamina terus mengawal wilayah Kerja Rokan berjalan dengan baik.
Advertisement
Untuk memudahkan koordinasi, SKK Migas telah membentuk tim alih kelola yang bertugas memastikan masalah masalah krusial untuk mendukung pelaksanaan operasi dapat berjalan dengan lancar.
Di samping itu, agar target tersebut tercapai terdapat 9 isu penting yang SKK Migas lakukan untuk menangani alih kelola Blok Rokan.
“Terdapat 9 isu penting yang kami fokuskan untuk di-handle selama alih kelola tersebut, yaitu migrasi data teknis dan operasional, pemboran sumur, chemical IPA, manajemen kontrak listrik , pasokan listrik, uap dan gas, ketenagakerjaan, teknologi dan informasi, perizinan dan produksi dan prosedur operasi, serta masalah-masalah lingkungan,” ujar Dwi dalam acara Alih kelola WK Rokan disiarkan di Youtube SKK Migas, Minggu (8/8/2021).
Dia bersyukur masalah-masalah krusial, untuk mendukung proses transisi telah diselesaikan pada rapat sebelumnya. Dimana semua data dan segala permasalahan telah di cek semua dan terselesaikan dengan baik. Kendati begitu, masih ada beberapa hal memang yang terus masih akan dilanjutkan oleh PHR dalam pelaksanaan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jaminan Pembiayaan Operasional
Lebih lanjut, kata Dwi, untuk menjaga tingkat produksi dan keberlangsungan lingkungan dalam proses alih kelola WK rokan. Telah dilakukan sebuah terobosan oleh adanya jaminan pembiayaan operasional Blok Rokan di masa transisi dengan hadirnya persetujuan yang menjamin kepastian investasi dan pengelolaan lingkungan.
“Tentunya ini tidak lepas atas bimbingan dan dukungan pemerintah dan berbagai pihak. Kami menyampaikan terima kasih atas dukungan Kementerian ESDM, dan Kementerian lingkungan hidup dan dari berbagai pihak lainnya sehingga kegiatan operasional blok rokan dalam masa transisi dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.
Advertisement