Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengucapkan selamat ulang tahun ke-44 Pasar Modal Indonesia yang diperingati setiap tanggal 10 Agustus.
Dia berharap tingkat integritas pasar modal Indonesia bisa semakin mendunia agar bisa menarik minat investor dan emiten dari luar negeri.
Baca Juga
“Saya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengucapkan selamat ulangtahun yang ke 44 kepada pasar modal Indonesia. Dengan bertambahnya usia pasar modal Indonesia dapat menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas dan integritas tingkat dunia untuk menarik minat investor dan emiten dari luar negeri,” kata Menteri Airlangga dalam pembukaan perdagangan dalam rangka HUT 44 Pasar Modal, Selasa (10/8/2021).
Advertisement
Disamping itu, dia mengapresiasi pelaksanaan program CSR dari salah satu rangkaian amal peringatan HUT Pasar Modal Indonesia yang turut membantu penanggulangan pandemi covid-19.
“Saya berharap segala ikhtiar kita dan upaya solidaritas sosial masyarakat, termasuk dari pasar modal ikut menangani pandemi covid-19, dan semoga diberi kelancaran dan membuahkan keberhasilan sehingga perekonomian dapat pulih kembali,” ujarnya.
Sebagai informasi, Selasa 10 Agustus 2021, tepat 44 tahun pasar modal kembali diaktifkan di Indonesia. Merujuk laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sejak Zaman Belanda
Pasar modal atau bursa efek telah hadir sejak zaman kolonial Belanda, tepatnya pada 1912 di Batavia. Saat itu, pasar modal didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC.
Meskipun begitu, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan seperti yang diharapkan. Bahkan pada beberapa periode, kegiatan pasar modal mengalami kevakuman.
Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Hingga pada 10 Agustus 1977, Bursa Efek Jakarta (BEJ) diresmikan kembali oleh Presiden Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal). Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT Semen Cibinong sebagai emiten pertama.
Advertisement