Sukses

Pemerintah Jamin Tetap Kucurkan Insentif dan Bansos selama Pandemi Covid-19

Pemerintah akan tetap mengusahakan agar kehidupan masyarakat terjamin di tengah pandemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Staf Ahli Menteri Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan, pemerintah memastikan akan terus membantu warga Indonesia untuk bisa bertahan sampai akhir pandemi Covid-19. Maka berbagai bantuan sosial dan juga insentif akan diberikan selama pandemi ini masih ada.  

Hal ini menanggapi pernyataan dari Menteri Budi Gunadi Sadikin yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia kemungkinan besar akan hidup bersama dengan virus Covid-19 dalam waktu yang lama.

"Mau insentif, bansos itu kan skemanya juga gotong royong, yang kita bantu ini kelompok yang paling rentan dulu," kata Yustinus saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (10/8/2021).

Negara akan tetap bertanggung jawab dan tidak akan lepas tangan. Pemerintah akan tetap mengusahakan agar kehidupan masyarakat terjamin di tengah pandemi Covid-19.

"Apapun risikonya, dalam satu kondisi itu harus bertanggung jawab, prinsipnya kalau enggak ada duit, tetap harus diupayakan," kata dia.

Terlebih dalam prinsip pengelolaan negara ini dilakukan secara gotong royong. Bansos atau insentif pajak akan diberikan bagi mereka yang memang membutuhkan suntikan dana atau relaksasi pajak.

Sementara bagi pengusaha yang tidak berdampak harus ikut ulur tangan bersama pemerintah untuk mengatasi kondisi yang serba sulit ini.

"Kelompok yang rentan dibantu, kalau yang mampu kan masih bisa bertahan sendiri seperti pengusaha, meskipun tidak semua dapat insentif, tapi kan usahanya masih bisa jalan," kata dia.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Menkes Budi Gunadi Sebut Butuh Waktu Atasi Pandemi

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pandemi Covid-19 membuat masyarakat harus mengubah perilakunya. Dia pun mengingatkan, berdasarkan sejarah yang ada, pandemi tidak mungkin selesai dalam waktu satu tahun.

"Bahkan pandemi polio, malaria, HIV, baru bisa selesai setelah puluhan hingga ratusan tahun," kata Budi secara virtual dalam pelatihan asisten tenaga kesehatan (Nakes) yang digelar DPP PDIP, Senin (2/8/2021).

Dia menjelaskan, pandemi diikuti oleh perubahan perilaku manusia. Pandemi black death, dirinya mencontohkan, menghasilkan perubahan perilaku manusia yang wajib memastikan selalu bersih, memakai sabun, dan lain-lain. Pandemi HIV/AIDS yang telah membunuh 50 juta orang, diikuti perubahan perilaku orang dalam berhubungan fisik/seksual.