Sukses

Harga Emas Diprediksi Terus Turun hingga Bulan Depan

Harga emas naik tipis pada hari Selasa. Namun demikian, peluang penurunan kembali harga emas masih besar.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas naik tipis pada hari Selasa, menghentikan aksi jual tajamnya di tengah keraguan yang masih ada atas dampak ekonomi dari varian baru Delta COVID-19, meskipun reli dolar AS dan imbal hasil obligasi terus mencengkeram pasar.

Dikutip dari CNBC, Rabu (11/8/2021), harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi USD 1.730,93 per ons pada 13:37. EDT. Sementara harga emas berjangka AS ditutup naik 0,3 persen pada USD 1.731,70.

Logam mulia turun sebanyak 4,4 persen pada hari Senin, karena ekspektasi Federal Reserve AS dapat mulai mengurangi dukungan ekonominya lebih cepat dari yang diantisipasi sebelumnya diperkuat oleh laporan pekerjaan AS yang kuat pada hari Jumat.

Meskipun logam telah agak pulih dari posisi terendah Senin, tetap tertekan oleh penguatan dolar AS dan imbal hasil Treasury 10-tahun di belakang taruhan tapering Fed.

"Harga emas akan berada di bawah tekanan dalam beberapa bulan ke depan," kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, mencatat bahwa kenaikan berkelanjutan dalam imbal hasil riil bersama dengan ekspektasi tapering Fed akan membebani emas. Pengembalian yang lebih tinggi pada obligasi Treasury meningkatkan biaya peluang memegang emas, yang tidak membayar bunga.

“Ekspektasi pasar adalah bahwa data ekonomi akan terus pulih dalam klip yang sangat kuat yang mengingatkan pada data ketenagakerjaan, tetapi kekhawatiran varian Delta tentu dapat mencegah The Fed dari keinginan untuk mengurangi lebih cepat daripada nanti,” tambah Melek.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Kasus Covid-19 Varian Delta

Kasus virus corona varian Delta di beberapa negara Asia dan Amerika Serikat terus melonjak sehingga mengancam prospek ekonomi.

Pada logam mulia lainnya, platinum naik 1,8 persen menjadi USD 997,84 per ounce dan paladium naik 1,9 persen menjadi USD 2,650,25.

“Platinum dan paladium sebagian besar didorong oleh dinamika penawaran dan permintaan mereka,” kata Suki Cooper, analis di Standard Chartered.

"Sementara kami memperkirakan kuartal ketiga menyajikan fundamental yang paling tidak ketat, kelompok logam platinum paladium lebih rentan terhadap risiko penurunan dalam waktu dekat," pungkasnya.