Menteri ESDM: Biaya Investasi PLTS Makin Kompetitif

Pemanfaatan Tenaga Surya Sebagai Sumber Energi Listrik Alternatif — Teknisi mengecek panel pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di atap Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (6/8/2019). PLTS atap ini bertujuan menghemat pemakaian listrik konvensional sekaligus menjadi energi cadangan saat listrik padam. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif, mengatakan bahwa biaya investasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) saat ini semakin kompetitif. Oleh sebab itu, ia berharap hal ini dapat membantu mengoptimalkan penggunaan PLTS dan mencapai target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.

Arifin menjelaskan bahwa saat ini pemanfaatan EBT di Indonesia baru mencapai 2,5 persen dari total potensi yang ada. Pemerintah pun akan terus memaksimalkan pemanfaatannya, dan dari berbagai jenis EBT, PLTS akan lebih didorong dan mendominasi mengingat memiliki potensi paling besar dan harganya yang semakin kompetitif.

International Renewable Energy Agency (IRENA) mencatat bahwa penurunan biaya investasi PLTS lebih dari 80 persen dalam satu dekade terakhir.

Indonesia memiliki EBT dengan potensi untuk pembangkit listrik lebih dari 400 gigawatt (GW). Potensi EBT terbesar yaitu tenaga surya lebih dari 200 GW, disusul tenaga air, bayu, bio energi, panas bumi dan samudra.

"Dari berbagai jenis EBT tersebut, Pembangkit Listrik Tenaga Surya akan lebih didorong dan mendominasi, mengingat potensi yang paling besar dan harganya yang semakin kompetitif," kata Arifin dalam webinar pada Jumat (13/8/2021).

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Somalia tidak memiliki jaringan listrik nasional dan bergantung pada BBM impor serta kayu dan arang untuk keperluan energinya. Tapi menurut pakar energi, negara dengan garis pantai terpanjang ini memiliki potensi memanfaatkan energi surya dan angin u...

2 dari 2 halaman

Pembangunan PLTS Skala Besar

PLN operasikan 10 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat.

Di Indonesia, dapat dilihat pembangunan PLTS skala besar pada PLTS terapung Cirata 145 Megawatt (MW) yang merupakan PLTS terapung terbesar di Asia Tenggara. Harga jual listriknya sekitar USD 5,8 sen per kWh.

"Pemerintah sangat mendorong pemasangan PLTS atap atau solar rooftop, yang besaran investasinya di lokasi masing-masing tidak terlalu mahal dan dapat dilakukan oleh rumah tangga, perkantor, bisnis maupun industri secara swadaya," jelas Arifin.

Ia menjelaskan bahwa kapasitas terpasang solar rooftop saat ini hanya 31 MW. Padahal terdapat potensi sekitar 32 ribu MW baik di rumah tangga, bisnis, industri, sosial maupun gedung pemerintah dan BUMN.

"Untuk lebih menggairahkannya, kami sedang menyempurnakan regulasi solar rooftop agar lebih bisa menarik," katanya.

plts
Sistem Operasi
PLTS adalah sistem pembangkit listrik yang mengandalkan tenaga surya.
Lihat Selengkapnya
plts
Listrik
Bisnis
Listrik adalah daya atau kekuatan yang dapat digunakan untuk menghasilkan panas, cahaya, atau untuk menjalankan suatu mesin.
Lihat Selengkapnya
Listrik
Investasi
Bisnis
Investasi adalah penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Lihat Selengkapnya
Investasi
esdm
Tenaga Surya
EBT