Liputan6.com, Jakarta Setiap individu harus bisa hemat uang jika ingin menabung, berinvestasi, membeli rumah, atau mengumpulkan dana darurat.
Namun, tidak semua orang mampu menghemat uang dengan baik. Orang tersebut dapat diketahui dari beberapa ciri yang bisa dilihat dari kebiasaannya.
Baca Juga
Nu Mexico, sebuah perusahaan teknologi jasa keuangan telah melakukan analisis terhadap keuangan pribadi.
Advertisement
Dari hasil studi, tim menemukan bahwa setidaknya ada empat kebiasaan utama yang membuat seseorang tidak bisa menghemat uang.
Menurut studi tersebut, mempertimbangkan anggaran bulanan sebagai bagian dari rutinitas dapat menjadi langkah awal yang baik untuk memiliki visibilitas tentang keuangan pribadi.
Demikian pula dengan melakukan beberapa pencegahan secara segera untuk menghilangkan kebiasaan tidak ingin atau sulit menabung. Itu adalah tindakan yang bisa membantu meningkatkan kesehatan keuangan pribadi.
Dikutip dari laman Enterpreneur, Sabtu (14/8/2021), berikut ini empat kebiasaan utama yang membuat seseorang sulit menghemat uang.
1. Belanja secara impulsif
Menurut Survei Nasional Pendapatan dan Pengeluaran terbaru dari Rumah Tangga INEGI Meksiko, orang Meksiko sendiri memilih untuk menabung dengan mengalokasikan sekitar 8 persen dari total pendapatannya.
Jumlahnya lebih sedikit dibanding untuk pembelian minuman, desainer, gadget, fashion, tembakau, dan pembelian lainnya yang totalnya bisa mencapai 11 persen.
Orang Meksiko tersebut cenderung banyak melakukan pembelian padahal itu bukanlah sesuatu yang seharusnya dibeli. Itu karena terkadang hal yang tidak penting atau tidak terencanakan sebelumnya dalam anggaran pun dibeli.
Hal ini bisa menjadi masalah. Selain melakukan pembelian secara impulsif, membayar secara mencicil pun terkadang justru menambah beban karena akan banyak pengeluaran tambahan setiap bulannya untuk membayar cicilan tersebut.
Untuk itu, tindakan seperti ini adalah salah satu kebiasaan yang sering dilakukan sehingga seseorang tidak mampu menghemat uang.
Untuk mengubah kebiasaan ini, cobalah untuk membiasakan diri meneliti harga dan opsi terbaik sebelum membeli sesuatu.
Selain itu, perlu pula memeriksa saldo dalam rekening jika ingin membeli sesuatu yang tidak direncanakan sebelumnya.
Â
2. Membeli dengan sistem cicilan
Gunakanlah kartu kredit dengan bijak. Atur segala metode pembayaran yang ditawarkan secara strategis. Atur segala metode pembayaran yang ditawarkan secara strategis.
Misalnya memilih jumlah bulan maksimum agar semua pembelian bebas bunga. Hal seperti itu tidak selalu salah selama pilihan itu konsisten dijalankan dan memang sesuai dengan kemampuan.
Akan tetapi jika tidak sesuai dengan kemampuan, pikirkan lagi dan pertimbangkan terkait pembayaran cicilan.
Sebab, cara seperti ini terkadang akan membahayakan.Kurangnya perencanaan dapat membuat seseorang sulit menghemat.
Untuk mengubah kebiasaan seperti ini, coba periksa dan pertimbangkan lagi ketika akan melakukan pembelian yang pembayarannya dilakukan secara mencicil.
Â
Advertisement
3. Selalu bayar minimum kartu kredit
Membayar saldo minimum rekening kartu kredit itu berarti mengirim sisa tagihan ke masa depan sekaligus membayar bunganya.
Pilihan seperti ini, membayar minimum saldo, sebenarnya boleh dipertimbangkan jika memang sedang kesulitan membayar saldo penuh. Akan tetapi dalam kasus seperti ini, meminimalkan lebih baik daripada terus menunda pembayaran penuh.
Cara untuk mengubah kebiasaan ini adalah dengan selalu rutin meninjau laporan rekening. Selain itu, dapatkan pula visibilitas setinggi mungkin sehingga dapat merencanakan kapasitas pengeluaran dengan baik.
Â
4. Tidak mengendalikan pengeluaran yang kurang penting
Tidak semua orang mampu mencatat pengeluaran dengan baik. Terkadang seseorang mencatatkan anggaran yang justru banyak pengeluaran yang kurang penting. Untuk itu, kembali pertimbangkan rencana keuangan khususnya untuk pengeluaran ini.
Jika ada yang dikategorikan sebagai pengeluaran harian, seperti untuk game online, streaming video, pengiriman makanan, dan sebagainya, perhatikan kembali saldo dalam keuangan pribadi.
Bukan berarti produk dan layanan tersebut tidak dapat menjadi bagian dari pilihan. Namun, memang harus diperhitungkan bahwa hal tersebut bisa jadi lebih mahal dibanding layanan serupa lainnya yang dikelola dengan cara tradisional, yaitu tanpa perpanjangan otomatis.
Untuk mengubah kebiasaan ini, coba kendalikan lagi pengeluaran melalui kartu debit.
Â
Reporter: Aprilia Wahyu Melati
Â
Advertisement