Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (GIAA) memangkas jumlah komisaris dari sebelumnya sebanyak 5 orang menjadi 3 orang saja. Keputusan ini diambil usai digelarnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) maskapai plat merah tersebut.
Direktur Perseroan, Irfan Setiaputra membeberkan jajaran Komisaris Garuda Indonesia yang kini hanya beranggotakan tiga orang. Antara lain Timur Sutikno sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen, Chairal Tanjung sebagai Komisaris, dan Abdul Rachman sebagai Komisaris Independen.
Baca Juga
Sebelumnya, dua Komisaris Garuda Indonesia yakni Yenny Wahid dan Peter F Gontha telah mengumumkan undur diri lewat laman instagram masing-masing. Selain itu juga ada Triawan Munaf dan Elisa Lumbantoruan yang tak lagi masuk dalam jajaran komisaris Garuda Indonesia.
Advertisement
Sementara dari jajaran Direksi Perseroan, sebagai berikut:
Direktur Utama: Irfan Setiaputra
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Prasetio
Direktur Operasi: Tumpal Manumpak Hutapea
Direktur Human Capital: Aryaperwira Adileksana
Direktur Teknik: Rahmat Hanafi
Direktur Layanan dan Niaga: Ade R Susardi
Informasi saja, sebelumnya Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memang berencana melakukan efisiensi jumlah komisaris di PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Dari semula sebanyak lima orang menjadi 2-3 orang saja. Pengurangan jumlah komisaris ini dilakukan sejalan dengan efisiensi besar-besaran yang saat ini dilakukan oleh perusahaan.
Yenny Wahid Mengundurkan Diri
Salah satu komisaris PT Garuda Indonesia (Persero), Yenny Wahid mengumumkan pengunduran diri.
Dilansir dari laman instagram pribadinya @yennywahid, Yenni mengambil langkah tersebut untuk mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda. Dia berharap pengunduran dirinya mampu memberikan manfaat bagi perusahaan, khususnya dalam rangka efisiensi biaya perusahaan.
"Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient, sehingga bisa lebih lincah mengudara," kata Yenny, Jumat (13/8/2021).
Yeni berkeyakinan, jajaran komisaris dan direksi lainnya akan bisa melanjutkan upaya yang telah dirancang bersama untuk menyelamatkan Garuda.
“Walaupun tidak lagi bersama, saya akan selalu ada untuk Garuda apabila pikiran dan tenaga saya dibutuhkan,” smabung Yenni.
Advertisement