Liputan6.com, Jakarta - Guna membantu ketersediaan kebutuhan pokok bagi rakyat selamaperpanjangan penerapan PPKM, pemerintah kembali menyalurkan Bantuan Sosial Beras Tahap II.
Program Bantuan Beras PPKM Tahap II menyasar 8,8 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), berupapaket 10 kg beras medium per KPM. Pemerintah juga berupaya keras memastikan masyarakatmenerima bantuan beras dengan kualitas baik.
“Selain bansos yang bersifat bantuan keuangan yang disalurkan melalui bank transfer sepertiProgram Keluarga Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai/Kartu Sembako, dan Bantuan Sosial Tunai, pemerintah juga mengadakan bantuan beras PPKM untuk memastikan kecukupan kebutuhan pokokmasyarakat selama PPKM,” ungkap Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate.
Advertisement
Dalam pelaksanaan program ini, pemerintah berkoordinasi erat bersama para mitra kerja, yakni Perum Bulog dalam hal penyediaan dan penyaluran, PT Pos Indonesia yang membantu prosesdistribusi dari perkotaan hingga wilayah terpencil, juga pemerintah daerah, dan elemen-elementerkait lainnya untuk memastikan bantuan beras diterima oleh KPM dengan baik dan tepat sasaran.
Setiap pihak berkomitmen untuk memastikan kualitas beras jenis medium dalam kondisi baik padasaat diterima oleh masyarakat. Bulog menyatakan bahwa pengecekan kualitas selalu dilakukan padasetiap tahap pengiriman.
“Bulog memberikan berkualitas baik dan akan merespon dengan cepat bila warga menerima beras yang kurang sesuai, serta menetapkan langkah-langkah penyelesaian dengan cara menarik dan mengganti beras tersebut dengan yang berkualitas baik sesegera mungkin," ungkap Johnny.
Pemerintah daerah melalui dinas sosial berwenang juga akan langsung meminta ganti kepadapenyedia, apabila menemukan kualitas beras kurang memuaskan.
Apabila masyarakat menerima bantuan beras dalam kualitas kurang baik, dapat langsung melapor melalui petugas yang menyalurkan, seperti RT/RW atau dapat menghubungi PT Pos Indonesia.
Petugas di lapangan akan melakukan pengecekan, apakah pelapor benar-benar merupakan pihakpenerima bantuan lewat pencocokan data keluarga penerima manfaat (KPM). Bulog akan segeramengganti beras warga yang rusak, setelah memastikan pelaporan tersebut benar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Penyaluran Bantuan Beras PPKM
Sebelumnya, pemerintah telah menyelesaikan penyaluran bantuan beras PPKM Tahap I, kepada 20juta KPM.
Secara keseluruhan, bantuan beras PPKM disalurkan kepada 10 juta KPM PKH (ProgramKeluarga Harapan), 10 juta KPM BST (Bantuan Sosial Tunai) dan 8,8 juta KPM BPNT (Bantuan PanganNon Tunai) non-PKH. Pada tahap I, bantuan beras PPKM telah disalurkan kepada 20 juta KPM, yaknikepada 10 juta KPM PKH dan 10 juta KPM BST. Dengan demikian, total KPM bantuan beras PPKMTahap I dan Tahap II adalah sebanyak 28,8 juta KPM.
Program Bantuan Beras PPKM, menurut Menteri Johnny, adalah tugas yang harus diperjuangkandengan ketulusan. Pemerintah dan Bulog berjuang agar seluruh prosesnya berjalan baik, lancar,tepat kualitas dan tepat waktu.
“Jadi tidak hanya disalurkan dengan cepat, namun juga harus sesuai dengan ketentuan yang telahberlaku. Kegiatan ini adalah misi negara bukan misi bisnis, sehingga semua harus berkomitmenuntuk keberhasilan program, karena tujuannya membantu masyarakat yang susah. Pemerintahsungguh mengapresiasi kerja keras setiap pihak yang bersinergi mensukseskan bantuan ini, ”tambah Menteri Johnny.
Bantuan beras PPKM berasal dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) yang disimpan Bulog. CBP telahditetapkan standarnya oleh pemerintah setara dengan beras medium.
Menurut Bulog, beras yangdigunakan untuk Program Bantuan Beras PPKM ini berasal dari beras petani yang dibeli Bulog sesuaiamanah dari Inpres No. 5 Tahun 2015. Selain itu, Bulog juga ditugaskan untuk menyimpan stok Cadangan Beras Pemerintah yang berasal dari serapan petani sejumlah 1-1,5 juta ton.
Program bantuan beras PPKM adalah salah satu cara penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tersebut. Karena itu, setelah tersalurkan, maka Bulog dapat kembali menyerap beras hasil petaniuntuk menjaga ketersediaan stok CBP. Dengan demikian, terjadi efek manfaat ganda dari programpemerintah.
Advertisement