Liputan6.com, Jakarta - Sepanjang semester I 2021, kinerja reksa dana terbilang kurang menggembirakan. Hal ini karena terdampak gejolak pasar akibat sentimen lonjakan kasus Covid-19. Reksa Dana Saham tercatat memiliki kinerja yang paling tertekan.
Sebaliknya Reksa Dana pasar uang justru menjadi reksa dana yang membukukan kinerja paling cemerlang dibandingkan Reksa Dana jenis lainnya.
Baca Juga
Direktur PT Insight Investments Management (Insight), Ria M. Warganda menyarankan agar investor bisa mempertimbangkan untuk mendiversifikasi portofolio investasinya ke reksa dana pasar uang untuk meminimalisir dampak gejolak pasar.
Advertisement
“Mengingat pandemi Covid-19 yang masih melanda Indonesia maupun proses pemulihan ekonomi yang masih terbatas, saat ini merupakan kesempatan yang baik buat investor untuk mengevaluasi kembali portofolionya dan mempertimbangkan reksa dana pasar uang,” ujar Direktur PT Insight Investments Management Ria M. Warganda dalam keterangannya, Sabtu (14/8/2021).
Menurut Ria, Insight memiliki produk reksa dana pasar uang yang potensi imbal hasilnya lebih menarik dibandingkan dengan deposito, yakni Reksa Dana Pasar Uang Insight Money (I-Money).
“Reksa Dana ini bisa menjadi pilihan bagi investor untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih menguntungkan dibandingkan deposito,” ujarnya.
Ria menjelaskan strategi pengelolaan Reksa Dana Pasar Uang I-Money memprioritaskan 3 aspek, yakni konsep produk yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk mendapatkan potensi imbal hasil yang lebih menguntungkan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengelolaan Reksa Dana
Kemudian, pengelolaan reksa dana yang memprioritaskan sudut pandang investor dan tetap disesuaikan dengan tingkat risiko yang relatif lebih aman dan stabil. Serta pengelolaannya ditangani oleh tim manajer investasi yang berpengalaman dan secara rutin melewati proses monitoring.
"Reksa Dana Pasar Uang I- Money mampu menghasilkan kinerja investasi optimal untuk jenis produk reksa dana pasar uang, dikarenakan strategi investasinya menempatkan dana pada Obligasi Korporasi tenor pendek dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Selebihnya kami alokasikan secara selektif pada Deposito bank untuk menjaga likuiditas," ungkap dia.
Reksa Dana I-Money hanya berinvestasi pada surat utang/obligasi dengan jatuh tempo kurang dari setahun, yang berada pada kategori peringkat investment grade dengan imbal hasil atraktif dan tetap selektif dalam pemilihannya, demi menjaga risiko dan memprioritaskan keamanan dana nasabah,” lanjut Ria.
Kebijakan investasi Reksa Dana Insight Money mampu mencatatkan kinerja optimal, hal ini sejalan dengan strategi investasi kami yang lebih mengalokasikan dana pada obligasi korporasi yang akan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Selebihnya, juga dialokasikan di deposito bank untuk menjaga likuiditas.
Surat hutang/obligasi yang dipilih harus berada pada kategori investment grade dengan imbal hasil atraktif dan selektif dalam pemilihannya, demi menjaga risiko dan memprioritaskan keamanan dana nasabah. Sedangkan untuk deposito ditempatkan pada bank yang memenuhi standar kriteria universe kami dalam tenor rata-rata satu hingga tiga bulan.
Sebagai perbandingan, Reksa Dana I-Money sepanjang tahun berjalan (year to date/YTD) per 31 Juli 2021 berhasil mencatatkan kenaikan 3,31 persen.
Kinerja itu mampu mengungguli benchmark yang hanya meningkat 2,08 persen. Ria menambahkan, Reksa Dana I-Money kami posisikan untuk mampu menawarkan potensi imbal hasil lebih menarik dibandingkan dengan deposito dengan penerapan strategi investasi dengan risiko yang relative kecil dan stabil.
Selain itu dengan berinvestasi dengan Reksa Dana I-Money, secara otomatis para Investor berkesempatan memberikan dampak sosial yang baik untuk mendukung kegiatan sosial kemanusiaan, sosial keagamaan & pemberdayaan ekonomi masyarakat bagi sesama yang membutuhkan.
Advertisement