Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta perusahaan plat merah untuk menyisihkan CSR-nya untuk membantu anak-anak karyawan BUMN yang kelihangan orang tuanya akibat Covid-19.
Hal ini mengingat banyak anak-anak yatim atau piatu yang terpaksa putus sekolah akibat ditinggal orang tuanya.
Baca Juga
"Banyak anak-anak yang menjadi yatim/piatu, yang bisa saja kehilangan kesempatan bersekolah," kata dia dikutip dari akun @erickthohir, Sabtu, (14/8/2021).
Advertisement
Hal ini diungkapkan Erick Thohir usai berkunjung ke kediaman Qurrota Ayun, karyawan BUMN Perum Jasa Tirta 1. Diketahui, di Qurrota harus membesarkan dua anaknya yang masih balita lantaran sang suami meninggal akibat Covid-19.
"Hidup harus tetap berjalan dan dihadapi. Kemarin, kami berbincang dan saya merasakan ada kesedihan dalam dirinya, namun tetap tersirat tekad sebagai ibu ia harus tetap bersemangat untuk anak-anaknya," kata Erick Thohir.
"Semoga dukungan beasiswa bagi kedua anak dan tawaran pekerjaan untuk adiknya, dapat sedikit mengurangi beban Qurrota," tutup Erick Thohir.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BUMN Tulang Punggung Ekonomi Indonesia
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi bagian penting bagi ekonomi Indonesia. Sebab, keduanya merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.
"UMKM dan BUMN, tulang punggung ekonomi Indonesia," ujar Erick Thohir.
Dia mengungkapkan, bahwa mentransformasi BUMN dan menjadikannya naik kelas sebagai pemain global, merupakan tugas utama dirinya sebagai Menteri BUMN.
Tetapi, menjadikan UMKM, badan usaha milik rakyat, yang kuat dan tangguh berdaya saing adalah merupakan tugas bersama semua pihak.
Menurut dia, BUMN berkomitmen untuk senantiasa bekerja keras, bahu-membahu agar seluruh pelayanan publik, pembangunan infrastruktur, ketersediaan energi, akses telekomunikasi sampai dengan pembiayaan usaha bagi rakyat Indonesia dapat terpenuhi dengan baik, sehingga dunia usaha dapat bergerak lancar, berderap aktif.
Advertisement