Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan peneliti pasar atau market research global, Ipsos, merilis hasil survei terbarunya di Asia Tenggara. Salah satu data dalam survei tersebut adalah mengenai tren konsumsi masyarakat.
Dalam laporan survei, Ipsos mengungkapkan bahwa umumnya konsumen atau 82 responden di Asia Tenggara masih menahan pengeluaran dan berhati-hati dalam membeli produk.
Baca Juga
Selain itu diketahui bahwa 1 dari 2 konsumen masih melakukan penimbunan bahan makanan dan produk personal, 32 persen konsumen mengaku membeli merek dan produk baru yang sebelumnya mereka tidak membeli, dan hanya 20 persen konsumen mulai berani membeli perlengkapan rumah tangga yang lebih mahal dibandingkan sebelumnya.
Advertisement
Kategori produk cooking at home (46 persen), personal care (28 persen), dan produk kebersihan (34 persen) masih akan tetap lebih banyak dibelanjakan oleh konsumen dibandingkan sebelum pandemi, meskipun pembatasan tidak lagi dilakukan. Sedangkan untuk pembelian besar seperti rumah dan mobil, pada hasil survei kali ini terlihat adanya tren positif di negara Asia Tenggara, meskipun peningkatan belum signifikan.
Keyakinan konsumen untuk melakukan major purchase, terlihat meningkat paling signifikan di Vietnam 12 persen, yang mana pada periode sebelumnya hanya 7 persen. Untuk periode survei ini, Indonesia (6 persen), Malaysia (4 persen), dan Singapura (4 persen), masing-masing keyakinan konsumen meningkat 1 persen dibandingkan periode survei lalu.
Keyakinan konsumen, Filipina meningkat 2 persen dari gelombang survei ke 3 sebesar 10 persen dan pada gelombang 4 menjadi sebesar 12 persen. Berbeda dengan Thailand, yang justru keyakinan konsumen untuk melakukan major purchase berkurang, hasil survei Februari 2021 sebesar 7 persen sedangkan survei Juni 2021 sebesar 6 persen.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Berhati-hati soal Pengeluaran
Managing Director Ipsos di Indonesia, Soeprapto Tan, mengatakan bahwa secara garis besar, masyarakat di Asia Tenggara masih menahan dan berhati-hati terhadap pengeluaran mereka. Mereka masih mengutamakan untuk membeli produk yang bersifat esensial dan belum yakin untuk melakukan pembelian dalam jumlah besar ataumajor purchase.
Di Indonesia sendiri, katanya, terlihat adanya tren peningkatan untuk pembelian mobil dan rumah, meskipun masih relatif rendah. Adanya peningkatan persentase ini bisadipengaruhi oleh kebijakan stimulus pemerintah berupa pemberian insentif pajak untuk sektor otomotif, dan properti yang masih berlangsung ketika survei ini diselenggarakan.
"Selain itu, kondisi ekonomi nasional dan keuangan pribadi yang dinilai membaik, tentu memberikan keyakinan sendiri pada masyarakat," jelas Soeprapto dalam keterangannya pada Sabtu (14/8/2021).
Adapun survei Ipsos ini dilakukan secara online mulai 16-24 Juni 2021. Sampel yang digunakan dalam survei ini termasuk 500 warga Indonesia berusia 18 tahun ke atas. Negara-negara Asia Tenggara yang terlibat dalam survei ini adalah Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, dan Vietnam.
Advertisement