Liputan6.com, Jakarta Perpanjangan PPKM Level 3 dan 4 di wilayah Jawa-Bali dinilai menunjukkan tren positif pengendalian penularan Covid-19.
Namun, pemerintah diimbau untuk memberikan fokus berlebih ke wilayah di luar Jawa-Bali. Hal itu mengingat kasus merembet ke wilayah di luar Jawa-Bali.
Adapun Perpanjangan PPKM dilakukan mulai 10-16 Agustus 2021. Itu artinya, pemerintah harus mengevaluasi kembali soal PPKM ini pada Senin esok.
Advertisement
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menuturkan pelaksanaan PPKM Level 3 dan 4 di jawa-Bali patut diapresiasi. Namun, peningkatan kasus terjadi ke wilayah lain yang menerapkan PPKM level lebih rendah.
“Problem-nya kasus Covid merembet ke luar Jawa, sehingga berpengaruh terhadap pelaksanaan PPKM yang ketat. Sektor pertambangan dan perkebunan dikhawatirkan terdampak PPKM,” katanya saat dihubungi Liputan6.com, Minggu (15/8/2021).
Ia menilai, jika pemerintah kembali melakukan perpanjangan PPKM, pemerintah perlu fokus di wilayah dengan peningkatan kasus yang cukup tinggi, terutama di luar Pulau Jawa.
“Sementara daerah dengan penurunan kasus yang signifikan diberi pelonggaran PPKM level 2 atau 3, khususnya daerah kawasan industri. Tentu saran dari ahli kesehatan tetap yang utama,” katanya.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah menggodok kewajiban adanya sertifikasi vaksin Covid-19 jika pelonggaran PPKM Level 4 dimulai.
Dasar Perpanjangan PPKM
Adapun keputusan perpanjangan PPKM dilakukan dengan melihat adanya sedikit penurunan kasus positif setelah pemberlakuan PPKM Level 4 pada 3-9 Agustus 2021.
Tercatat jumlah Kasus Harian menurun dari 37.037 menjadi 31.991, Kasus Aktif dari 16,41 persen menjadi 13,88 persen, Kematian Harian dari 1.752 menjadi 1.611, Positivity Rate dari 24,66 persen menjadi 23,55 persen, BOR RS Rujukan COVID-19 dari 63,42 persen menjadi 54,77 persen, serta adanya peningkatan Kesembuhan dari 80,86 persen menjadi 83,23 persen.
Secara nasional, jumlah Kasus Konfirmasi Harian selama Agustus mengalami penurunan sebesar 16,19 persen.
Diketahui seluruh provinsi di Jawa mengalami penurunan, tetapi Bali mengalami sedikit kenaikan sebesar 1,95 persen.
Sementara itu, terdapat 10 provinsi pada wilayah di luar Jawa dan Bali yang mengalami penurunan. Meskipun demikian, total kasus aktif di luar Jawa dan Bali masih mengalami peningkatan sebesar 1,23 persen menjadi 208.337 kasus aktif per 9 Agustus 2021.
Advertisement