Sukses

Jokowi Minta Sri Mulyani Pacu Pertumbuhan Ekonomi di Angka 6 Persen

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, pemerintah berupaya seoptimal mungkin agar target pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terealisasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dia telah mendapat arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggapai target pertumbuhan ekonomi 5 hingga 5,5 persen di 2022.

Namun seterusnya, Jokowi disebutnya ingin agar pertumbuhan ekonomi nasional bisa lebih dari angka 6 persen.

"Bapak presiden tadi menyampaikan di pidatonya, kita akan berusaha pada 5,5 persen, dan seterusnya akan berada di atas 6 persen," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022, Senin (16/8/2021).

Namun, Sri Mulyani menekankan pemerintah berupaya seoptimal mungkin agar target pertumbuhan ekonomi tersebut bisa terealisasi.

"Tentu ini membutuhkan kerja luar biasa keras, termasuk reform yang cukup dalam sehingga perekonomian kita makin produktif," ungkapnya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Jokowi Targetkan Pertumbuhan Ekonomi 2022 Bisa Capai 5,5 Persen

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi indikator ekonomi makro yang akan dikejar pada 2022 mendatang. Lewat proyeksi ini, ia menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,5 persen.

"Pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan pada kisaran 5,0-5,5 persen. Kita akan berusaha maksimal mencapai target pertumbuhan di batas atas, yaitu 5,5 persen," kata Jokowi dalam Penyampaian RUU APBN Tahun Anggaran 2022, Senin (16/8/2021).

Kendati begitu, ia mengingatkan untuk tetap waspada dengan perkembangan Covid-19 yang masih sangat dinamis.

Menurut dia, pemerintah akan menggunakan seluruh sumber daya, analisis ilmiah, dan pandangan ahli untuk terus mengendalikan pandemi Covid-19. Dengan demikian, Jokowi memproyeksikan pemulihan ekonomi dan kesejahteraan sosial dapat dijaga serta terus dipercepat dan diperkuat.

"Tingkat pertumbuhan ekonomi ini juga menggambarkan proyeksi pemulihan yang cukup kuat, didukung oleh pertumbuhan investasi dan ekspor sebagai dampak pelaksanaan reformasi struktural," ujar dia.