Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, pemerintah kembali menyiapkan anggaran untuk subsidi energi pada 2022. Jumlahnya mengalami peningkatan karena menyesuaikan dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Subsidi energi untuk tahun depan disiapkan sebesar Rp 134 triliun. Lebih tinggi dibandingkan anggaran pada 2021.
Baca Juga
"Untuk subsidi tahun depan memang mengalami kenaikan seiring dengan harga BBM, Rp 134 triliun dibandingkan outlook tahun ini yang diperkirakan juga lebih tinggi dibandingkan anggaran awalnya yaitu Rp 128,5 triliun," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers Nota Keuangan dan RUU APBN 2022 pada Senin (16/5/2021).
Advertisement
Ia mengatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan subsidi solar Rp 500 per liter. Selain itu juga mengarahkan pelaksanaan kebijakan subsidi LPG 3 kg dan listrik menjadi subsidi berbasis Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) secara bertahap.
Selain itu, subsidi energi ini juga mencakup untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan yang lebih efisien.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Transformasi Subsidi Energi
Transformasi subsidi energi, kata Sri Mulyani, dilakukan secara bertahap dan berhati-hati. Dalam ini termasuk kesiapan data penerima berbasis DTKS dan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat.
"Transformasi subsidi energi dilakukan secara bertahap dan hati-hati, karena kita tahu tahun depan juga masih tahun pemulihan ekonomi. Ini juga sangat ditentukan oleh timing-nya dari kecepatan dan penguatan dari pemulihan ekonomi," ungkapnya.
Advertisement