Emas selama ini menjadi primadona dan incaran investor. Tapi selain emas, ada komoditas logam yang sedikit dilupakan yaitu perak. Padahal dengan harga kontrak yang lebih murah, sebenarnya investor bisa meraih untung lebih besar dari perak.
Kenapa harus ke Perak?
Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (4/12/2012), perak memiliki beberapa karakteristik yang dapat membantu investor memahami potensi perilaku harga di masa depan.
Karakteristik pertama adalah peningkatan harga yang cepat seperti yang terjadi pada Agustus dan September tahun ini dari US$ 28 per ounce menjadi US$ 35 per ounce.
Ini memberikan untung 25%. Sementara pada saat yang bersamaan, emas hanya memberikan untung 10%. Perak bergerak lebih cepat dan memberikan untung yang lebih besar.
Karakteristik yang ke dua adalah resistensi harga yang berada di level sekitar US$ 35 per ounce. Ini memberikan dukungan yang kuat dan sekaligus merupakan tingkat resisten. Harga US$ 35 per ounce adalah support di Mei dan Juli 2011 yang juga merupakan resistance level di November 2011 dan Februari 2012.
Jika harga menembus lebih dari US$ 35 per ounce maka diperkirakan akan dapat mendekati US$ 43 per ounce. Jika berhasil menembus US$ 43 per ounce, maka target harga berikutnya akan mendekati US$ 50 per ounce.
Karekater ketiga yaitu memiliki pergerakan harga yang mudah dijelaskan dengan menggunakan garis tren. Tren harga naik dijelaskan dengan garis tren A. Sementara tren harga turun dijelaskan dengan garis tren B. Garis tren yang terkini adalah garis tren C.
Pergerakan harga di atas atau di bawah garis tren memberikan tanda adanya perubahan dari tren. Perubahan itu memberikan estimasi waktu yang tepat untuk membeli perak. Dan juga merupakan saat yang tepat untuk mengambil keputusan demi mencegah kerugian lebih banyak. Perilaku tren ini lebih jelas tergambar daripada tren emas.
Perilaku tren yang jelas ini juga didukung oleh hubungannya dengan indicator Guppy Multiple Moving Average (GMMA). Hubungan dengan GMMA baik jangka pendek maupun jangka panjang memberikan kesempatan yang jelas untuk keluar maupun masuk.
Di situasi yang sekarang dimana harga rata-rata untuk jangka panjang sudah mulai naik maka ini juga bisa mulai berpencar. Jika ini terjadi, maka ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang memburu perak. Jika harga turun, maka perbedaan harga mulai menunjukan bahwa investor mulai masuk ke pasar sebagai pembeli dan tren naik akan mulai terbentuk.
Kestabilan dan kehandalan dari tren prilaku perak memberikan dua strategi untuk trading. Strategi pertama adalah membeli perak saat harga jatuh dibandingkan dengan garis tren C yang mendekati US$ 33,5 per ounce.
Dan untuk menjaga kerugian supaya tidak bertambah, maka perak harus dijual mendekati dengan tren harga. Tujuan dari strategi ini alah untuk menjaga resistance level disekitar US$ 35 per ounce. Maka dari itu, target kenaikan harga ada di sekitar US$ 43 per ounce dan ini akan memberikan imbal hasil sekitar 22%.
Strategi kedua adalah membeli perak saat harga berkisar di resistance level atau sekitar US$ 35 per ounce. Strategi ini berharap harga akan menembus resistance level dan merupakan ujicoba untuk kenaikan harga yang pertama di sekitar US$ 43 per ounce. Perdagangan dengan strategi ini memberikan imbal hasi sekitar 42%.
Perak memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan perilaku emas namun demikian, tren perak lebih jelas dan profit yang diberikan lebih besar. (NDW/IGW)
Kenapa harus ke Perak?
Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (4/12/2012), perak memiliki beberapa karakteristik yang dapat membantu investor memahami potensi perilaku harga di masa depan.
Karakteristik pertama adalah peningkatan harga yang cepat seperti yang terjadi pada Agustus dan September tahun ini dari US$ 28 per ounce menjadi US$ 35 per ounce.
Ini memberikan untung 25%. Sementara pada saat yang bersamaan, emas hanya memberikan untung 10%. Perak bergerak lebih cepat dan memberikan untung yang lebih besar.
Karakteristik yang ke dua adalah resistensi harga yang berada di level sekitar US$ 35 per ounce. Ini memberikan dukungan yang kuat dan sekaligus merupakan tingkat resisten. Harga US$ 35 per ounce adalah support di Mei dan Juli 2011 yang juga merupakan resistance level di November 2011 dan Februari 2012.
Jika harga menembus lebih dari US$ 35 per ounce maka diperkirakan akan dapat mendekati US$ 43 per ounce. Jika berhasil menembus US$ 43 per ounce, maka target harga berikutnya akan mendekati US$ 50 per ounce.
Karekater ketiga yaitu memiliki pergerakan harga yang mudah dijelaskan dengan menggunakan garis tren. Tren harga naik dijelaskan dengan garis tren A. Sementara tren harga turun dijelaskan dengan garis tren B. Garis tren yang terkini adalah garis tren C.
Pergerakan harga di atas atau di bawah garis tren memberikan tanda adanya perubahan dari tren. Perubahan itu memberikan estimasi waktu yang tepat untuk membeli perak. Dan juga merupakan saat yang tepat untuk mengambil keputusan demi mencegah kerugian lebih banyak. Perilaku tren ini lebih jelas tergambar daripada tren emas.
Perilaku tren yang jelas ini juga didukung oleh hubungannya dengan indicator Guppy Multiple Moving Average (GMMA). Hubungan dengan GMMA baik jangka pendek maupun jangka panjang memberikan kesempatan yang jelas untuk keluar maupun masuk.
Di situasi yang sekarang dimana harga rata-rata untuk jangka panjang sudah mulai naik maka ini juga bisa mulai berpencar. Jika ini terjadi, maka ini menunjukkan bahwa semakin banyak investor yang memburu perak. Jika harga turun, maka perbedaan harga mulai menunjukan bahwa investor mulai masuk ke pasar sebagai pembeli dan tren naik akan mulai terbentuk.
Kestabilan dan kehandalan dari tren prilaku perak memberikan dua strategi untuk trading. Strategi pertama adalah membeli perak saat harga jatuh dibandingkan dengan garis tren C yang mendekati US$ 33,5 per ounce.
Dan untuk menjaga kerugian supaya tidak bertambah, maka perak harus dijual mendekati dengan tren harga. Tujuan dari strategi ini alah untuk menjaga resistance level disekitar US$ 35 per ounce. Maka dari itu, target kenaikan harga ada di sekitar US$ 43 per ounce dan ini akan memberikan imbal hasil sekitar 22%.
Strategi kedua adalah membeli perak saat harga berkisar di resistance level atau sekitar US$ 35 per ounce. Strategi ini berharap harga akan menembus resistance level dan merupakan ujicoba untuk kenaikan harga yang pertama di sekitar US$ 43 per ounce. Perdagangan dengan strategi ini memberikan imbal hasi sekitar 42%.
Perak memiliki beberapa karakteristik yang mirip dengan perilaku emas namun demikian, tren perak lebih jelas dan profit yang diberikan lebih besar. (NDW/IGW)