Liputan6.com, Jakarta Melambungnya harga komoditas memberikan angin segar terhadap ekspor Indonesia.
Hal tersebut terlihat pada ekspor sektor pertambangan yang melonjak 105,69 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi USD2,86 miliar.
Baca Juga
"Pertumbuhan ekspor terbesar adalah komoditas batu bara, biji tembaga, dan lignit," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono, dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Advertisement
Harga batu bara mengalami peningkatan 194,7 persen sejak tahun lalu. Kondisi yang sama juga terjadi pada penjulan minyak kelapa sawit, timah, lignit hingga tembaga yang rata-rata naik cukup tajam.
Menurut catatan BPS, sektor lain yang mendorong ekspor adalah industri pengolahan dengan realisasi USD13,56 miliar atau tumbuh 20,15 persen. Sektor tersebut merupakan pendorong ekspor terbesar.
Kemudian untuk harga minyak dan gas bumi (Migas) juga memberikan kontribusi sebesar USD1 miliar atau tumbuh 50,08 persen. Hal ini juga diikuti oleh kenaikan harga minyak dunia.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pertanian Menurun
Untuk sektor pertanian mengalami penurunan cukup dalam yaitu 17,99 persen menjadi USD 290 juta. Penyebabnya adalah melemahnya kinerja produksi pertanian hingga penurunan harga global.
"Di antaranya turun hasil pertanian adalah untuk komoditas tanaman obat aromatik, rempah-rempah, kopi, dan sarang burung," tandas Margo.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement