Sukses

Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan Gelar Vaksinasi untuk Pekerja Migran

Vaksinasi untuk pekerja migran yang digunakan adalah Astrazeneca dengan target 500 orang kepada pekerja atau buruh, CPMI, dan CPLN selama dua hari di Kemnaker.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan dan BPJS Ketenagakerjaan menggelar Vaksinasi Bagi Buruh, Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI), dan Calon Pemagang Luar Negeri (CPLN). Tujuannya untuk melindungi pekerja.

Adapun vaksinasi yang digunakan adalah Astrazeneca dengan target 500 orang kepada pekerja atau buruh, CPMI, dan CPLN selama dua hari di Kemnaker.

Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, mengatakan program vaksinasi COVID-19 bagi pekerja CPMI dan CPLN merupakan langkah strategis karena sebagian dari kelompok pekerja tersebut akan melakukan mobilitas antar negara dan memiliki resiko tinggi terpapar COVID-19.

"Teman-teman buruh, calon pekerja migran, dan pemagang memiliki risiko tinggi terpapar COVID-19, maka ini menjadi salah satu prioritas dalam vaksinasi," kata Menaker Ida Fauziyah dalam sambutan acara Vaksinasi Bersama Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan di kantor Kemnaker, Jakarta, Kamis (19/8/2021).

Menaker menjelaskan, tujuan vaksinasi tersebut untuk melindungi pekerja, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi keparahan penyakit atau risiko kematian, menjaga produktivitas, efisiensi perusahaan, sekaligus membantu kepastian status kesehatan para pekerja migran dan calon pemagang untuk selanjutnya bisa mengurus dokumen keberangkatan ke negara tujuan.

Disisi lain, vaksinasi COVID-19 kepada kelompok pekerja, CPMI, dan CPLN ini sebagai bentuk kolaborasi antar stakeholder yakni BPJS Ketenagakerjaan, Disnakertrans DKI Jakarta, dan Binwasnaker & K3 Kemnaker selaku inisiator.

"Kolaborasi ini sangat penting, dalam upaya pemerintah mengejar target vaksin sekurang-kurangnya, dilakukan 2 juta per hari," imbuhnya.

Menurutnya, program vaksinasi COVID-19 ini harus selesai, sebagai upaya sekaligus pilihan untuk mencegah penularan COVID-19 dalam upaya mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) dan segera keluar dari pandemi ke endemi.

"Untuk mewujudkan hal itu, pemerintah tak bisa jalan sendiri-sendiri, pemerintah membutuhkan kolaborasi sinergitas dari semua stakeholder. Baik di internal pemerintah maupun dengan masyarakat," ungkapnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Vaksinasi Gotong Royong

Lebih lanjut, Menaker menilai, vaksinasi gotong royong yang digelar pemerintah dengan kelompok masyarakat merupakan bentuk kolaborasi pemerintah dengan salah satu kelompok masyarakat.

"Antar internal pemerintah mau tidak mau, harus melaksanakan kolaborasi dan sinergitas, tidak ada pilihan kecuali bersama-sama menyelesaikan pandemi COVID-19," katanya.

Menaker menyatakan pihaknya pun akan terus meningkatkan program vaksinasi kepada seluruh pekerja dapat segera memperoleh vaksinasi untuk mencapai herd immunity dan segera memasuki masa endemi.

"Kita tak berhenti (vaksinasi-red) hingga mencapai 70 persen. Kemnaker akan konsentrasi sesuai tugas dan fungsinya, bagaimana pekerja, CPMI dan teman-teman pemangangan memperoleh vaksinasi. Semoga pelaksanaan vaksinasi COVID-19 ini, dapat mewujudkan Pekerja/Buruh, CPMI, dan CPLN yang sehat dan produktif," pungkasnya.

Â