Sukses

Cara Lobi Bos untuk Dapat Jadwal Kerja Lebih Fleksibel, Dicoba Saja

Berikut beberapa cara yang bisa dicoba demi jam kerja lebih fleksibel.

Liputan6.com, Jakarta Banyak pekerja menginginkan jadwal kerja yang lebih fleksibel. Selama pandemi COVID-19, permintaan terhadap fleksibilitas ini lebih mudah untuk diajukan. Namun, sebagian orang pasti merasa tidak nyaman saat bertanya terkait permintaan tersebut akibat tidak mengetahu cara melobi atasan.

Beberapa perusahaan dengan konsep kerja hybrid (Bekerja dari rumah dan kantor) akan menyerahkan keputusan kepada manajer dan tim untuk mencari tahu keseimbangan terbaik dalam penerapan konsep kerja ini. Oleh karena itu, pekerja harus menyampaikan keinginannya agar diketahui.

Profesor Perilaku Organisasi di Cornell University, Vanessa Bohns berkata, “Semua yang ada di kepala tentang ketidaknyamanan dan kecanggungan, ketika memikirkan bagaimana kita akan dinilai, mungkin berlebihan.

Bisa saja segala sesuatu berjalan lebih baik dari yang Anda pikirkan. Anda harus mengatasi ketidaknyamanan sementara dalam percakapan, karena manfaat jangka panjangnya cukup besar."

Melansir dari CNN Business, Sabtu (21/8/2021), berikut beberapa cara untuk memulai percakapan yang tepat dengan atasan saat meminta jadwal kerja yang lebih fleksibel.

1. Kenali Audiens

Setiap perusahaan memiliki budaya yang berbeda. Beberapa perusahaan mungkin mengutamakan tujuan, menekankan keseimbangan kehidupan kerja, atau lebih berfokus pada pelanggan. Identifikasi hal terpenting bagi perusahaan dan masukkan ke dalam permintaan Anda.

Anda harus datang dengan alasan yang tepat dan melihat karakter atasan, perusahaan, beserta dengan nilai-nilainya.

Jika Anda melihat bahwa perusahaan peduli dengan produktivitas, Bohns menyarankan untuk mengatakan kalimat, seperti "Selama setahun terakhir, saya telah menunjukkan bahwa saya produktif bekerja. Saya bisa lebih produktif karena saya memiliki waktu kerja yang tidak terganggu."

2 dari 3 halaman

2. Permintaan yang Jelas

Jadilah spesifik. Menurut Anda, fleksibilitas mungkin berarti bekerja dari rumah selama tiga hari dalam seminggu, tetapi bagi atasan Anda bisa berarti bekerja dari rumah selama satu hari dalam seminggu.

Adanya pemberian saran untuk diberlakukannya masa percobaan dari jadwal yang diajukan, seperti mengadakan tinjauan dalam tiga bulan, dapat membuat atasan lebih cenderung setuju.

"Sebuah uji coba membuat semua orang dapat melihat bagaimana perkembangannya,” jelas Pendiri dan Presiden Careers Done Write, Debra Wheatman.

3. Ajukan Permintaan Secara Langsung

Jika memungkinkan, lakukan percakapan ini secara langsung atau melalui konferensi video. Penelitian Bohns menemukan orang akan lebih memiliki peluang untuk mendapatkan apa yang diinginkan saat mereka bertanya secara langsung. Akan tetapi, hal ini tidak menjadi pilihan bagi banyak pekerja saat ini.

"Ini bukan permintaan yang dibuat melalui e-mail," ujar Bohns.

Kemampuan untuk melihat respons atasan, memberikan reaksi, dan mengatasi hal-hal yang muncul dapat membantu menciptakan hubungan sosial yang lebih baik hingga penyampaian yang benar.

"Lebih sulit untuk mengatakan tidak kepada seseorang saat ini, sangat tidak nyaman. Atasan juga manusia, mereka memiliki ketidaknyamanan dan ingin melakukan percakapan daripada mengabaikan Anda."

3 dari 3 halaman

4. Atasi Semua Masalah

Bersiaplah untuk mengatasi masalah apa pun yang mungkin membuat atasan merasa ragu tentang jadwal kerja yang Anda inginkan.

Ahli karier di ResumeBuilder, Stacie Haller berpendapat, "Yang ingin diketahui atasan adalah pekerja dapat melakukan pekerjaannya dengan sukses, memenuhi dan melampaui tujuan mereka, hingga memiliki produktivitas yang sama dengan cara kerja mereka."

5. Hal yang Dilakukan Jika Mendapat Penolakan

Mendapatkan jawaban “tidak" bukan berarti Anda tidak akan pernah bisa bekerja dari rumah.

"Anggap ini sebagai percakapan yang masih berlanjut," jelas Bohns.

Ia menambahkan bahwa perusahaan yang bersangkutan mungkin berpikir untuk mengingat permintaan ini dan bersedia melakukan evaluasi kebijakan di masa mendatang.

"Bahkan jika Anda mendapatkan kata “tidak”, coba sampaikan kalimat seperti Apakah Anda pikir kita bisa meninjaunya kembali di masa mendatang?

Reporter: Shania