Sukses

Menteri Trenggono Pastikan Refocusing Anggaran Tak Ganggu Program Pemberdayaan

Pagu anggaran KKP akan mengalami refocusing dan realokasi untuk keempat kalinya menjadi Rp 4,75 triliun, dari sebelumnya di angka Rp 6,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, memastikan refocusing anggaran tahun 2021 di KKP tidak akan menganggu berbagai program yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat kelautan dan perikanan. Pagu anggaran KKP akan mengalami refocusing dan realokasi untuk keempat kalinya menjadi Rp 4,75 triliun, dari sebelumnya di angka Rp 6,5 triliun.

"Refocusing anggaran untuk kepentingan masyarakat tidak ada yang diganggu. Arahan saya (kepada jajaran) jelas bahwa untuk kepentingan masyarakat tidak boleh diganggu. Apapun namanya," ungkap Menteri Trenggono dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR di Jakarta, Senin (23/8/2021).

Dari anggaran yang tersedia tersebut, sebanyak Rp 1,2 triliun akan dialokasikan untuk program yang berkaitan dengan pengelolaan kelautan dan perikanan. Kemudian Rp 113,1 miliar untuk program nilai tambah dan daya saing industri perikanan. Sedangkan anggaran untuk program kualitas lingkungan hidup sebesar Rp 68,2 miliar.

Lalu untuk program pendidikan dan pelatihan vokasi, besaran anggarannya mencapai Rp 253,8 miliar. Selanjutnya untuk program yang berkaitan dengan riset dan inovasi Iptek, anggarannya sebanyak Rp 55,4 miliar. Sementara sisanya untuk program dukungan manajemen, seperti gaji pegawai dan biaya operasional.

"Saya minta kepada jajaran, agar program kepentingannya untuk masyarakat harus dijalankan. Saya sangat terbuka untuk kita bicara khusus mengenai refocusing ini," ungkap Trenggono.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Penyerapan

Trenggono memaparkan bahwa sampai dengan 19 Agustus 2021, realisasi penyerapan anggaran KKP tahun 2021 telah mencapai Rp 2,67 Triliun atau sebesar 56,36 perseb. Bila dengan outstanding kontrak realisasi mencapai 64,58 persen.

"Dalam hal ini, kami akan terus memaksimalkan serapan anggaran hingga akhir tahun 2021," pungkasnya.