Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah memasang target 12 juta merchant/pedagang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) pada 2021. Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto optimis target tersebut bisa tercapai.
“Sampai akhir Juli jumlah user BRIMo 11,7 juta atau tumbuh 86,7 persen YoY. Sementara jumlah merchantnya QRIS BRI sudah mencapai 500 ribu merchant atau tumbuh 400 persen,” kata Direktur Utama BRI Catur Budi Harto, dalam launching QR BRIMo Pedagang, Selasa (24/8/2021).
Baca Juga
Menurutnya, dengan pertumbuhan penggunaan aplikasi QR BRIMo yang signifikan tersebut, BRI pun optimis kedepannya dapat mencapai target 12 juta merchant QRIS BRIMo pedagang di tahun 2021.
Advertisement
“Bisa dibayangkan ini bisa tumbuh sekian itu luar biasa, dengan fitur ini BRI optimis dapat mengakselerasi target yang dicanangkan di awal tahun yaitu 12 juta merchant QRIS di 2021,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Konsumer BRI Handayani menyampaikan bahwa hadirnya fitur QR BRIMo pedagang ini sejalan dengan kebijakan dari Bank Indonesia untuk mendukung sistem pembayaran tanpa uang tunai atau cashless transaction.
“Ini sejalan dengan kebijakan dan arahan Bank Indonesia untuk men-support cashless transaction, apalagi di masa pandemi ini tentu menjadi amat sangat penting untuk menghindari infected covid-19 karena kita bertukar uang dan sebagainya,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
BRIMo
Dengan menggunakan mobile banking melalui BRIMo maka nasabah baik pedagang maupun pembeli cukup membawa Handphone saja tanpa harus memegang uang tunai.
Handayani menyebut, fitur baru QR BRIMo pedagang ini memungkinkan pedagang bisa memberikan kemudahan pembayaran dengan menerbitkan QR di BRIMonya, lalu tinggal di scan oleh nasabah yang bertransaksi.
“Tentu ini sebuah terobosan, yang harapannya menjadi sebuah cara baru bagi pedagang UMKM untuk memudahkan mereka beradaptasi menggunakan transaksi secara digital dan ini pertama di Indonesia,” pungkasnya.
Advertisement