Sukses

Pertamina International Shipping Kini Pantau Keberadaan Kapal Lewat Aplikasi Automasi

Aplikasi Automasi Pemantauan Kapal membantu Pertamina memantau armada di dalam ataupun luar negeri dan diakses dari Pertamina Integrated Command Center (PICC).

Liputan6.com, Jakarta Pertamina International Shipping (PIS),  anak usaha PT Pertamina (Persero), melakukan inovasi digital melalui aplikasi Automasi Pemantauan Kapal.

Aplikasi ini membantu Pertamina memantau armada di dalam ataupun luar negeri dan diakses dari Pertamina Integrated Command Center (PICC).

Direktur Operasi PIS Arief Kurnia Risdianto, menjelaskan beberapa fungsi dari aplikasi ini, di antaranya dapat mendeteksi kecepatan kapal, aktivitas shipment kapal, potensi keterlambatan kapal penyebab depot kritis, cuaca dan gelombang yang terkoneksi dengan BMKG, serta dapat diakses melalui sistem berbasis web atau aplikasi telepon genggam.

“Di mana pun, kapan pun, dan oleh siapa pun yang diberikan kewenangan dapat dengan mudah memonitor kondisi kapal yang dioperasikan oleh PIS secara realtime,” ujar Arief Kurnia Risdianto, dilansir dari keterangan pers, Rabu (25/8/2021).

Pemantauan yang sebelumnya harus dilakukan secara manual melalui komunikasi antara programmer kapal dan awak kapal menjadi lebih mudah. Selain itu, aplikasi ini juga dapat mengantisipasi terjadinya penyimpangan.

Diketahui pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan permintaan kebutuhan migas, perubahan (naik turun) harga minyak, dan persaingan usaha yang semakin meningkat di pasar regional.

Oleh karena itu, Pertamina harus bertahan dan memenangkan persaingan di pasar internasional, termasuk mendukung pertumbuhan perusahaan dan mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

PIS yang berperan untuk mendistribusikan energi ke seluruh negeri melakukan strategi dan inovasi yang efektif di sektor operasional atau transportation cost.

 

2 dari 2 halaman

Dampak Positif Aplikasi Automasi Pemantauan Kapal

Dampak positif yang sudah dirasakan dari aplikasi Automasi Pemantauan Kapal ini membuat optimalisasi jumlah penggunaan kapal, hitungan waktu trayek kapal, dan aktivitas bongkar muat lebih efisien jika dibandingkan dengan perusahaan shipping internasional pada umumnya.

Kemudian, optimalisasi penggunaan kapal menekan biaya operasional tanpa menaikkan biaya pada jasa perusahaan meskipun harga minyak terus meningkat. Jadi, masyarakat tidak akan merasa terbebani sekaligus menghemat biaya pengangkutan hingga USD 84 juta (Rp 1,2 triliun).

“Selain hasil nyata yang dapat dihitung secara operasional, Automasi Pemantauan Kapal (GO DIGITAL) yang dikembangkan oleh PIS juga mendukung program ramah lingkungan (GO GREEN) dengan penerapan dekarbonisasi, di mana terjadi penurunan konsumsi bungker (pengisian bahan bakar kapal) yang berimbas pada penurunan emisi bahan bakar sehingga perusahaan turut berpartisipasi mengurangi dampak lingkungan dan penerapan ESG (Environmental, Social, and Good Governance),” jelas Direktur Utama PIS, Erry Widiastono.

Inovasi digital ini berhasil mendapatkan penghargaan di ajang IDX Channel Anugerah Inovasi Indonesia 2021.

Reporter: Shania