Liputan6.com, Jakarta Penciptaan lapangan kerja dan penambahan pengusaha di sektor bawah digadang jadi penyeimbang ekonomi Indonesia. Dua program ini jadi perhatian khusus Kementerian BUMN sebagai upaya pemulihan kegiatan ekonomi.
Salah satu pendukungnya adalah adanya Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) yang berhasil menggabungkan tiga perusahaan. Dengan demikian progeam sinergi ini mampu menurunkan cost of fund bagi 10,1 juta anggota PNM Mekaar.
Baca Juga
"Saya berterima kasih atas komitmen dari Holding Ultra Mikro yang berhasil menggabungkan (perusahaan) dan melepaskan ego," kata Menteri BUMN, Erick Thohir dalam sesi diskusi virtual, Rabu (25/8/2021).
Advertisement
Menteri Erick mengatakan, bahwa peran Holding BUMN UMi ini bisa memberikan harapan bagi terciptanya lapangan kerja dan pengusaha baru.
Di segi laoangan kerja, ia mengisahkan, jika dari 10,1 juta enterpreneur kecil tadi dan ditambah 5 sampai 10 orang pendukung sudah mencatatkan lebih banyak peluang.
"Kalau 10,1 juta ini enterpreneur kecil ini ditambah 5-10 yang bersama itu udah berapa, udah (sekitar) 30 juta," katanya.
Sementara itu, pada segi penciptaan pengusaha baru, ia menilai program seperti Pertashop mampu membuka kesempatan bagi pengusaha muda dan di daerah.
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pengawasan Program
Selanjutnya, ia juga meminta pengawasan dari berbagai pihak apakah program-program CSR bisa tepat sasaran atau tidak. Ia mengakui tak bisa sepenuhnya mengawasi keseluruhan program yang dijalankan di lapangan.
"Apakah penyeimbangan ekonomi dan jobcreation semisal PNM Mekaar dan Pertashop (berhasil). Tolong bantu awasi karena footprint (itu) luar biasa. Kalau ini sukkes, tahun depan kita akan tambah lagi satu program," katanya.
Sementara itu, ia juga meminta masukan kepada tiap aspek di BUMN terkait ide atau masukan bagi pelaksanaan program atau bahkan suatu inovasi.
"Karena yang saya sampaikan, (sebagai) korporasi kita harus terus efisien. Jadi swing nya harus kita balance," katanya.
Ia mengingatkan, terkait pembukaan lapangan kerja, mungkin tak selalu terkait perusahaan atau kementerian BUMN. Tapi ia ingin memastikan program-progam BUMN mampu untuk jadi lokomotif utama agar UMKM bisa jadi bagian.
Mungkin tak lagi di bumn lagi. Job creationnya, bukan menutup, tetep membuka, tp bgmn programnha itu jadi lokomtif utama, utk pembukanaan gmn umkm ini jadi bahian.
"Misalnya seperti PaDi UMKM, itu kan sama, bagaimana kita membuka marketplace suoaya pengadaan BUMN bisa berdasarkan UMKM, itu akan kita terus lihat (perkembangannya)," kata Erick.
Dengan demikian, ia menitipkan tiga hal penting, pertama terkait keberlanjutan di tubuh BUMN. Kemudian, target bersama yang disepakati.
"Dan ketiga saya ingin ajak bagaimana kita sama-smaa pastikan program kita menyeimbangkan ekonomi di indonesia dengan lakukan jobcreation dan UMKM dilibatkan," tutupnya.
Advertisement