Liputan6.com, Jakarta - Dua tahun sejak pertama kali meluncurkan layanannya, perusahaan teknologi penyedia ekosistem finansial digital, BukuWarung telah menggaet 6,5 juta UMKM pengguna.
Selain itu, BukuWarung kembali raihan pendanaan Rp 861 miliar (USD 60 juta) yang telah didapatkan baru-baru ini. Nilai tersebut menjadi pendanaan Seri A terbesar yang pernah diterima oleh startup bidang UMKM secara global, dan membuat total investasi yang dikumpulkan BukuWarung mencapai Rp 1,1 triliun (USD 80 juta).
Baca Juga
Berdiri pada 2019, BukuWarung berkomitmen membantu para pelaku UMKM di Indonesia dalam pengelolaan dan pengembangan bisnis secara efisien; mulai pembukuan digital, etalase online hingga pembayaran.
Advertisement
Didukung akumulasi pendanaan yang telah diraih, BukuWarung siap melahirkan inovasi baru untuk memudahkan pengalaman pengguna dalam memanfaatkan layanan aplikasinya, serta menjalankan serangkaian aktivitas pelatihan guna meningkatkan kapabilitas UMKM agar siap go digital.
“UMKM menjadi fokus BukuWarung mengingat peran krusialnya terhadap perekonomian Indonesia. Berjumlah sekitar 65 juta dan memberikan kontribusi lebih dari 60 persen pada perekonomian negara, UMKM menjadi kelompok kunci yang akan membawa Indonesia menjadi pemain ekonomi digital terbesar se-Asia Tenggara," CEO dan Co-Founder BukuWarung Abhinay Peddisetty dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/8/2021).
"Karenanya, pada peringatan hari jadi yang kedua ini, kami siap mengembangkan bisnis dan layanan guna semakin menguatkan posisi BukuWarung sebagai startup teknologi terdepan yang berkontribusi memajukan ekonomi digital Indonesia lewat pemberdayaan UMKM,” papar dia.
Potensi ekonomi digital Indonesia dinilai luar biasa. Bahkan, diprediksi, nilainya bisa menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara pada 2030 mendatang.
Sepanjang 2020, nilai transaksi perdagangan digital Indonesia mencapai Rp 253 triliun, dan tahun ini akan meningkat menjadi Rp 330,7 triliun.
Untuk mencapai itu, termasuk melewati dampak pandemi COVID-19, pemerintah terus mendorong digitalisasi UMKM tradisional. Diharapkan jumlah UMKM yang go digital mencapai 30 juta pada 2030 (per 2020 baru sebanyak 11,7 juta).
“Memahami karakter UMKM di Indonesia, BukuWarung menawarkan solusi yang praktis, mudah dan gratis dengan mengedepankan pengalaman penggunaan yang simpel. Kami memulai aplikasi BukuWarung dengan menawarkan pencatatan keuangan digital yang gampang diakses dan digunakan oleh para pelaku UMKM. Cakupan layanan BukuWarung kemudian kami perluas sehingga memungkinkan pelaku UMKM melakukan pembayaran digital, serta membantu mereka melakukan peralihan dari offline ke online untuk menjual dagangan,” jelas Abhinay Peddisetty.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Fitur Penjualan Produk Digital
Awal Agustus lalu, BukuWarung melengkapi aplikasinya dengan fitur penjualan produk digital: pulsa ponsel, token listrik, hingga top-up uang elektronik.
Melalui layanan ini, pelaku UMKM mendapatkan tambahan komoditas usaha untuk ditawarkan kepada pelanggan. Artinya, para pengguna BukuWarung berpeluang mendapatkan peningkatan pendapatan di tengah situasi sulit pandemi COVID-19. Proses transaksi yang sepenuhnya online membuat penjualan produk digital tidak terpengaruh pembatasan rute logistik
Selain penyediaan teknologi yang terus diperbarui, dukungan BukuWarung untuk membawa UMKM go digital juga diperkuat dengan program Komunitas Juragan Bisnis, berupa rangkaian pelatihan kepada para pelaku usaha mikro dan kecil di seluruh Indonesia.
Dimulai sejak April 2020, inisiatif ini berhasil mendampingi lebih dari 4.000 UMKM dengan keterampilan akuntansi pencatatan keuangan digital, pengoptimalan etalase online untuk pengembangan usaha, serta pembayaran digital untuk transaksi bisnis mereka. Targetnya, program Komunitas Juragan Bisnis akan diperluas dengan target keterlibatan hingga 10.000 UMKM sepanjang 2021.
“Tak berhenti di situ, kami siap meningkatkan teknologi BukuWarung di seputar layanan inti kami, yakni pembukuan, pembayaran dan perdagangan daring. Tak terkecuali, membangun infrastruktur pembayaran yang kuat, seperti pembayaran lewat QR, dan berbagai layanan finansial lainnya,” tutup Abhinay Peddisetty.
Bagian dari percepatan pengembangan bisnisnya, BukuWarung sedang menjalankan perekrutan secara agresif dan berencana menggandakan jumlah timnya menjadi 300 karyawan yang tersebar di Indonesia, Singapura, dan India, serta beberapa negara lainnya.
Advertisement