Sukses

Sentilan Sri Mulyani ke Obligor BLBI yang Mangkir Panggilan Satgas, Siapa Saja?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyentil para obligor dan debitur yang mangkir dari panggilan terkait penyelesaian Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyentil para obligor dan debitur yang mangkir dari panggilan terkait penyelesaian Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI).

Bahkan Satgas BLBI sudah melayangkan tiga kali panggilan namun obligor tak kunjung datang.

"Saya memahami ada beberapa obligor atau debitur yang sedang dipanggil, ada yang langsung datang, ada yang dibutuhkan 3 kali pemanggilan," tutur Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Jumat (27/8).

Sri Mulyani menjabarkan, dalam kasus BLBI pemerintah telah melakukan pemanggilan secara personal atau tidak dipublikasikan sebanyak dua kali. Pada panggilan ketiga, pemerintah melakukan pemanggilan yang dipublikasikan melalui media cetak.

"Kita selama ini memanggil 2 kali secara personal. Artinya tidak dipublikasikan. Karena seperti tadi yang disampaikan Wakil Jaksa Agung kalau ada niat baik dan mau menyelesaikan kita akan bahas dengan mereka. Cuma kalau sudah dipanggil 1-2 kali tidak ada respons, memang kami umumkan ke publik siapa-siapa saja," jelasnya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Mangkir dalam Pemanggilan

Salah satu pihak yang mangkir dalam pemanggilan oleh satgas adalah Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto. Putra dari Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto itu dilaporkan telah mangkir dari panggilan Satuan Tugas (Satgas) BLBI sebanyak 3 kali.

Adapun Tommy memiliki kewajiban untuk menyelesaikan utang terhadap negara sebesar Rp2.612.287.348.912,95. Tommy dipanggil sebagai pengurus PT Timor Putra Nasional. Selain Tommy, Satgas juga memanggil Ronny Hendrarto Ronowicaksono.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com