Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan akan terus mengejar target swasembada gula konsumsi ke depan meski tidak mudah karena adanya permasalahan yang kompleks.
"Mengenai swasembada gula telah saya sampaikan sebelumnya, bahwa hal ini akan kita jalankan ke depan," ujar Erick Thohir seperti dikutip dalam akun resmi Instagram-nya @erickthohir dikutip dari Antara, Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga
Menurut Erick, hal tersebut tidaklah mudah karena terkait gula sudah sedemikian kompleks permasalahannya.
Advertisement
"Tapi kita Insya Allah, Lillahi Ta'ala kita coba benahi meski saya tahun memang hal ini tetap banyak tantangan, dan banyak yang tidak suka. Tapi Bismillah kita coba kerja yang terbaik untuk rakyat kita," kata Erick.
Sebelumnya Erick Thohir menekankan swasembada gula konsumsi harus dilakukan dan dijalankan kendati menghadapi banyak tantangan.
Pembentukan holding pabrik gula Sugar Company atau SugarCo di mana sesuai dengan target yang diarahkan Presiden Joko Widodo, bahwa harus kembali dengan tulang punggung PTPN dengan tidak meninggalkan peran swasta, tapi sudah seyogyanya Indonesia 5-6 tahun ke depan bukan lagi negara yang mengimpor gula konsumsi lagi.
Â
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tak Anti Impor
Ia menegaskan bahwa dirinya bukan anti-impor, tidak anti-swasta, tetapi aturan main atau rule of the game-nya harus sama-sama diperbaiki.
Indonesia saat ini, dalam kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 yang menghantam seluruh negara di dunia. Dengan demikian kalau Indonesia ingin lepas dari kesulitan tersebut maka ekspor harus ditingkatkan dan impor dikurangi.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero) atau PTPN III sendiri menargetkan swasembada gula konsumsi dengan memproduksi 2 juta ton gula pada 2025.
Direktur Utama PTPN III Mohammad Abdul Ghani menjelaskan perseroan memiliki luas area kebun tebu mencapai 420.000 hektare. Strategi swasembada gula konsumsi nasional akan dilakukan dengan membentuk holding pabrik gula bernama Sugar Company atau SugarCo.
Advertisement