Liputan6.com, Jakarta Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi sejumlah perusahaan BUMN akan dialokasikan sebesar Rp 35,12 triliun pada tahun ini. Namun, hingga saat ini baru Rp 6,2 triliun yang cair dan sisanya masih menunggu proses pencairan di Kementerian Keuangan.
Menteri BUMN, Erick Thohir dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI menyampaikan ada tujuh perusahaan yang akan mendapatkan PMN tahun ini.
Baca Juga
Diantaranya, ada IFG BPUI senilai Rp 20 triliun, Hutama Karya sebesar Rp 6,208 triliun, Pelindo III sebnilai RP 1,2 triliun, dan ITDC senilai Rp 470 miliar.
Advertisement
Kemudian, ada Kawasan Industri Wijayakusuma senilai RP 977 miliar, PAL Indonesia sebesar Rp 1,28 triliun dan PLN senilai Rp 5 triliun.
Dana PMN yang telah cair diperuntukkan bagi Hutama Karya (HK) yang untuk mendukung pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera.
“Sampai hari ini sudah ada Rp 6,2 triliun yang sudah cair untuk HK, yang lainnya masih dalam proses, ini terima kasih,” katanya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (30/8/2021).
Tambahan PMN
Lebih lanjut Menteri Erick menyampaikan bahwa untuk tambahan PMN telah disetujui sebesar Rp 16,9 triliun yang akan disalurkan untuk dua perusahaan BUMN.
Yakni, Hutama Karya sebesar Rp 9 triliun untuk dukungan tambahan dalam proyek pembangunan jalan tol. Dan Waskita Karya sebesar Rp 7,9 triliun yang akan digunakan untuk restrukturisasi serta digunakan untuk modal kerja dan investasi jalan tol.
“Tentu ini sebagian besar seperti yang sudah disampaikan juga untuk penugasan dan juga untuk restrukturisasi, ini juga sudah masuk,” kata Menteri Erick.
Dengan deimkian untuk penyelesaian proyek tol trans Sumatera yang dikerjakan HK adalah sebesar Rp 15,208 triliun.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tengah mengkaji rencana pengurangan jumlah perusahaan milik negara. Saat ini total perusahaan pelat merah tercatat sekitar 142 perusahaan, dan akan dikurangi menjadi 100 perusahaan.
PMN 2022
Sementara itu, untuk PMN 2022, Erick menjelaskan, Kemenkeu baru menyetujui untuk lima perusahaan BUMN. Yakni Perumnas, PLN, Hutama Karya, Waskita Karya, dan Adhi Karya.
Kelima perusahaan ini oleh Kemenkeu dimasukkan ke dalam Klaster Infrastruktur. Diketahui, ada empat klaster dalam pengelompokkan yang dilakukan oleh Kemenkeu.
“Nilainya sendiri sudah kami dapatkan seperti usulan terakhir yang kita berikan kepada Kementerian Keuangan yang waktu itu sudah dibahas di Komisi VI DPR RI,” katanya.
Dalam segi penggunaannya, Perumnas akan menggunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan melanjutkan program pengadaan satu juta rumah bagi MBR. Kemudian, PLN akan menggunakan untuk pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berupa transmisi, gardu induk dan distribusi listrik desa.
Lalu, HK untuk penyelesaian konstruksi 8 ruas JTTS dengan target tambahan sepanjang 162 km. Selanjutnya, Waskita Karya untuk penyelesaian ruas Tol Kayu Agung – Palembang – Betung dan ruas tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Dan Adhi Karya untuk penyelesaian pembangunan jalan tol Solo-Yogya-Kulonprogo dan Yogyakarta Bawean serta SPAM Karian –Serpong.
“Yang lainnya sendiri kami masih menunggu konfirmasi dari kementerian keuangan,” kata Erick.
Advertisement