Sukses

Jokowi Minta Akses Pembiayaan Dibuat Lebih Sederhana

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa akses pembiayaan ke berbagai sektor termasuk ke sektor mikro, kecil dan menengah disederhanakan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa akses pembiayaan ke berbagai sektor termasuk ke sektor mikro, kecil dan menengah disederhanakan. Langkah ini agar transformasi ekonomi di masa krisis pandemi Covid-19 bisa lebih cepat.

"Akses pembiayaan juga perlu dipermudah dan disederhanakan," ujar Presiden Jokowi saat memberikan paparan dalam kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Pemerintah sejak sebelum pandemi Covid-19 sudah berkomitmen untuk menjalankan reformasi struktural. Tujuannya, untuk memastikan upaya-upaya menciptakan iklim investasi yang menarik, lebih baik dan lebih adil.

"Transformasi struktural untuk memastikan upaya-upaya menciptakan iklim investasi menarik lebih baik dan adil terus dilakukan dengan menyelesaikan undang-undang Cipta Kerja," jelasnya.

Perbaikan peringkat kemudahan berbisnis juga dilakukan dengan meluncurkan Online Single Submission (OSS), serta mendorong ekonomi daerah dan nasional tumbuh lebih cepat.

"Tugas kita adalah memastikan agar fondasi-fondasi baik yang telah kita letakan, dilaksanakan dengan baik dan konsisten. Menuntun langkah kita lebih baik dan lebih kuat di masa datang," tandasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

BI: Kredit Perbankan Tumbuh 0,5 Persen per Juli 2021

Gubernur BI, Perry Warjiyo, mengungkapkan bahwa di tengah kondisi likuiditas yang tetap longgar dan penurunan suku bunga kredit baru, intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif.

"Meskipun masih belum kuat dimana kredit perbankan tumbuh 0,50 persen (yoy) pada Juli 2021," kata Perry dalam konferensi pers pada Kamis (19/8/2021).

Selain itu, ia juga melaporkan bahwa pertumbuhan kredit konsumsi terus meningkat. Hal ini terutama pada Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang tumbuh menggembirakan sebesar 6,79 persen pada Juli 2021, sejalan dengan tingginya permintaan kredit kepemilikan rumah.

Kredit UMKM juga tetap tumbuh positif sebesar 1,93 persen pada Juli 2021. "Berarti kredit UMKM tumbuh lebih tinggi dari kredit total secara keseluruhan, dan tentu saja menunjukkan meningkatnya kredit UMKM," jelas Perry.

Kendati demikian, kredit UMKM tersebut sedikit melemah dibanding bulan sebelumnya akibat terbatasnya mobilitas masyarakat.