Sukses

MIND ID Peroleh Laba Bersih Rp 4,7 Triliun di Semester I 2021

Total aset MIND ID yang dimiliki sebesar Rp 193,7 triliun meningkat dari Juni 2020 yang tercatat hanya Rp 188,5 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Grup Holding BUMN Pertambangan, MIND ID mencatatkan laba bersih semester I 2021 sebesar Rp 4,7 triliun. Angka ini dikatakan lebih tinggi dari proyeksi holding pada awal 2021.

CEO MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan, perolehan laba ini didorong oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut membantu meningkatkan pendapatan MIND ID menjadi lebih baik di semester I.

Kendati demikian, ia enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai capaiannya tersebut per perusahaan yang tergabung dalam grup MIND ID.

“Laba bersih tercatat Rp 4,7 triliun, dan revenue Rp 39,2 sampai Juni 2021,” kata Orias dalam Konferensi Pers laporan keuangan MIND ID, Selasa (31/8/2021).

Laba bersih tersebut naik signifikan dibandingkan posisi rugi bersih Rp 1,8 triliun pada periode semester yang sama di 2020. Kemudian, Net Profit Margin juga tercatat jadi 12 persen dari periode sebelumnya dengan minus 6,3 persen.

Bahkan, Orias mengatakan, angka tersebut melampaui target yang ia tetapkan pada awal tahun 2021. “Ini jauh dari perkiraan semula dari level Rp 2 triliun di dalam RKP kita sebelumnya, ini jauh dari rencana sebelumnya,” katanya.

Dengan perolehan positif tersebut, ia optimistis hingga akhir tahun nanti mampu mancatatkan sekitar Rp 8 triliun sampai Rp 10 triliun.

Ia menuturkan grup holding tersebut juga mencatatkan profitabilitas yang positif ditunjukkan dengan capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp10,9 triliun. Angka tersebut naik 198 persen dibandingkan posisi Juni 2020 sebesar Rp3,6 triliun.

Kemudian, posisi EBITDA Margin mengalami perbaikan yakni sebesar 28 persen, lebih tinggi dibandingkan pencapaian Juni 2020 sebesar 12 persen.

Pada kesempatan yang sama, Orias mengatakan total aset yang dimiliki sebesar Rp 193,7 triliun meningkat dari Juni 2020 yang tercatat hanya Rp 188,5 triliun.

 

2 dari 3 halaman

Faktor Pendorong

Lebih lanjut Orias menuturkan, ada lima faktor pendorong yang jadi kunci capaian tersebut. Diantaranya peningkatan efektivitas kinerja produksi dan penjualan Grup MIND ID. Kendati juga terkendala karena pandemi, grup holding mampu mencatatkan pertumbuhan positif.

“Bagi kami situasi ini tetap tidak menghalangi dari sisi produksi maupun penjualan itu tetap berkinerja baik. Ini didukung peningkatan harga komoditas global. Ini juga bisa karena tutup kompetitor kita,” katanya.

Kemudian, penerapan strategi keuangan khususnya dalam menjaga tingkat likuiditas. “Kita juga ada implementasi strategi keuangan dalam likuiditas, utang kami cukup besar, maka kami menjaga tetap likuid, sampai akhir juni 2021,” tambahnya.

Lalu, efisiensi di seluruh lini grup MIND ID karena terdampak pandemi. Orias mencontohkan, seperti kegiatan traveling yang berkurang, kemudian kegiatan maintenance yang terhambat karena pembatasan berlaku baik di tanah air atau di negara yang kerja sama misalnya Arab Saudi dan China.

Ia juga mengatakan bahwa proyek yang sedang dikerjakan juga jadi terhambat karena mobilisasi yang berkurang. Ia berharap kedepannya dapat semakin bebas karena adanya pelonggaran yang dilakukan pemerintah.

 

3 dari 3 halaman

Recovery Perekonomian Dunia

Selanjutnya, terjadinya recovery perekonomian dunia yang ditandai dengan peningkatan permintaan komoditas dan produk. Dan terakhir adanya penguatan harga komoditas secara global.

“Penguatan harga komoditas secara global. Semuanya naik, batu bara naik yang termasuk yang tertinggi sekitar 10 tahun terakhir,” katanya.

Informasi, BUMN Holding Industri Pertambangan MIND ID, atau Mining Industry Indonesia, beranggotakan PT Aneka Tambang Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk.