Sukses

Tertinggi di 2021, Negara Kantongi Rp 161 Triliun dari Hasil Lelang SUN

Pengumpulan dana ini menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun 2021 dan tertinggi kedua sepanjang pelelangan SUN.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah melelang Surat Utang Negara (SUN) beberapa seri pada 31 Agustus 2021. Tercatat jika total penawaran yang masuk mencapai Rp 161,108 triliun.

Adapun SUN yag dilelang terdiri dari seri SPN12211202 (reopening), SPN12220527 (reopening), FR0090 (reopening), FR0091 (reopening), FR0088 (reopening), FR0092 (reopening) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. 

Pengumpulan dana ini menjadi yang paling tinggi sepanjang tahun 2021 dan tertinggi kedua sepanjang pelelangan SUN.

"Total bids yang masuk Rp116,1 triliun merupakan bids tertinggi sepanjang tahun 2021 atau kedua tertinggi sepanjang sejarah lelang penerbitan SUN," seperti dikutip dari website djppr.kemenkeu.go.id, Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Pasca ditandatanganinya SKB III antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia ternyata berpengaruh pada penurunan target lelang SBN.

Hasil simposium Jackson Hole yang direspon positif oleh pelaku pasar berdampak pada tingginya demand yang disampaikan investor pada lelang SUN hari ini.

Selain itu, masih tingginya likuiditas di pasar domestik turut mendorong pasar SUN semakin bullish.

2 dari 2 halaman

Rincian Lelang

Pada lelang kali ini, partisipasi investor asing meningkat dibandingkan dengan lelang sebelumnya, yaitu sebesar 19,2 persen dari total bids.

Seri yang paling diminati yakni ON (Obligasi Negara) dengan tenor 11 dan 21 tahun. Mayoritas bids pada lelang hari ini juga berada pada tenor 11 dan 21 tahun dengan persentase 68,2 persen dari total incoming bids.

Dibandingkan lelang dua pekan lalu, terjadi penurunan signifikan pada WAY yang dimenangkan, yakni turun antara 5-30bps. Bahkan, WAY untuk ON tenor 11 tahun turun 30bps hingga mencapai di bawah 6 persen.

Pemerintah memutuskan untuk memenangkan permintaan sebesar Rp 21 triliun (bid to cover ratio sebesar 5,53 kali).

Keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan rencana kebutuhan pembiayaan tahun 2021, yield /imbal hasil SBN yang wajar di pasar sekunder dan pemenuhan supply SUN dari pasar perdana.

Video Terkini