Sukses

Kejar Target Nilai Pasar Rp 1.426 Triliun, Pertamina Siapkan Strategi Merger dan Akuisisi

Pertamina fokus pada proyeksi jangka panjang melalui pendekatan B2B dan G2G.

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, pihaknya saat ini fokus mengejar target menjadi perusahaan dengan nilai pasar atau market value USD 100 miliar atau Rp 1.426 triliun (kurs Rp 14.260 per dolar AS) di 2024.

Nicke Widyawati menyatakan, merger dan akuisisi jadi salah satu strategi terpenting Pertamina untuk jadi salah satu perusahaan energi terbesar di dunia atau global energy champion.

"Merger dan akuisisi adalah salah satu strategi Pertamina untuk mencapai target pertumbuhan nilai pasar USD 100 miliar di 2024," ujar dia dalam The 45th IPA Convention & Exhibition, Rabu (1/9/2021).

Guna mencapai target itu, Nicke melanjutkan, Pertamina fokus pada proyeksi jangka panjang melalui pendekatan B2B dan G2G. Perseroan juga berambisi untuk meningkatkan pertumbuhan domestik, eksplorasi usaha baru, hingga melakukan akusiis dan kemitraan strategis.

"Kita punya kapasitas untuk menghadapi tantangan dan dinamika global selama 63 tahun usia kami berdiri," seru Nicke.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Produksi Minyak Nasional

Pertamina disebutnya juga sudah siap mengeksekusi rencana jangka panjang hingga 2030.

Itu diimplementasikan pada beberapa proyek, seperti Jambaran Tiung Biru (JBT) Bojonegoro (on stream di 2021), Jirak WF di 2021, optimalisasi pengembangan lapangan-lapangan Pertamina Hulu Sanga-Sanga (OPLL PHSS) di 2022, Rantau WF di 2023, South Senoro di 2024, dan North Senoro Fase 2 di 2027.

"Dengan portfolio kuat kami, kita siap untuk memberikan kontribusi maksimal untuk mencapai target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas 12 BCFD di 2030," tutur Nicke.