Sukses

Siap Merger, Aset Pelindo I-IV Ditaksir Capai Rp 112 Triliun

Merger Pelindo resmi diumumkan hari ini dan akan dilakukan mulai 1 Oktober 2021 mendatang.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai aset dari penggabungan PT Pelindo I-IV diperkirakan akan mencapai Rp112 triliun. Integrasi Pelindo sendiri resmi diumumkan hari ini dan akan dilakukan mulai 1 Oktober 2021 mendatang.

"Total asetnya Rp 112 triliun. Pelindo II menjadi leading sektor diharapkan Pelindo lainnya mencapai juga," kata Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo saat konferensi pers, Rabu (1/9).

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengumumkan secara resmi menggabungkan empat BUMN pelabuhan. Keempat BUMN pelabuhan tersebut adalah PT Pelindo I (Persero), PT Pelindo II (Persero), PT Pelindo III (Persero), dan PT Pelindo IV (Persero).

Dengan peleburan ini, maka tidak ada lagi Pelindo I hingga Pelindo IV. Keberadaan keempat perusahaan ini akan digabung menjadi satu perusahaan bernama PT Pelabuhan Indonesia (Persero).

Kartika mengungkapkan, merger ini sebetulnya merupakan rencana lama dan terwujud di periode saat ini. Di mana penggabungan ini baru akan dilakukan pada 1 Oktober 2021 mendatang.

"Kita berhasil menyatukan visi. Kita umumkan pada 1 Oktober 2021 nanti. Kita menunggu PP dasar dari penggabungan ini," katanya.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

Roadmap

Dia berharap dengan penggabungan ini maka dapat menjadi roadmap secara terintegrasi. Kedua tidak kalah penting adalah masalah operasional, pelayanan, dan kecepatan bisa lebih terjaga di seluruh pelabuhan yang ada di Indonesia.

Selanjutnya, penggabungan ini juga diharapkan agar alokasi investasi daripada perusahaan ini bisa lebih optimal secara nasional. Serta diharapkan banyak kontribusi kepada ekonomi nasional.

"Nilai dari Pelindo meningkat di sisi lain peningkatan nilai ini memberikan lapangan kerja luas memberikan kemudahan layanan dan efisien menggunakan jasa pelabuhan," tandasnya

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com