Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menghitung konsumsi gas untuk Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) akan terus naik hingga 2030. Perhitungan itu disusun dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030.
Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi menyebutkan, konsumsi gas untuk Pembangkit listrik akan meningkat dari 364 Tera British Thermal Unit (TBTU) menjadi 546 TBTU di 2030.
Baca Juga
"Pembangkit listrik berbahan bakar gas bertindak sebagai pembawa beban medium dan peak, serta menjaga pasokan yang andal ke pelanggan prioritas," ujar dia dalam The 45th IPA Convention & Exhibition, Kamis (2/9/2021).
Advertisement
Namun begitu, ia mengakui jika konsumsi gas untuk pembangkit listrik saat ini memang masih lebih rendah dari Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang disusun per 2017.
Itu terjadi lantaran beberapa faktor, seperti pertumbuhan ekonomi nasional yang tidak sebesar yang diharapkan dan pandemi Covid-19.
"Kita berhadapan dengan penurunan permintaan gas sejak penyusunan RUEN untuk 10 tahun ke depan. Sebelum 2021, kita merasakan pertumbuhan ekonomi baik, namun hancur akibat Covid-19," paparnya.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemanfaatan Gas
Haryadi menyatakan, ada sejumlah tantangan dalam pemanfaatan gas, khususnya untuk permintaan gas bagi pembangkit listrik di daerah terisolasi yang cenderung tidak besar.
Salah satu program yang disiapkan PLN yakni penggantian Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) menjadi berbasis gas. Pada umumnya PLTD tersebut berlokasi di kawasan yang terisolasi dari sistem.
"Itu sudah kita masukan dalam RUPTL sampai 2030, dimana perencanaan gas berbasis pada jaringan power system dan permintaan," tukas dia.
Advertisement