Sukses

Alsintan Bantu Petani Kediri Kembangkan Pertanian dari Hulu ke Hilir

Dua kelompok tani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand traktor.

Liputan6.com, Jakarta Dua kelompok tani di Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim) menerima bantuan alat mesin pertanian (alsintan) berupa hand traktor. Bantuan yang diterima Kelompok Tani Maju Mapan dan Kelompok Tani Sido Makmur itu diserahkan oleh Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah Provinsi Jatim, Arumi Bachsin Emil Dardak.

Kabupaten Kediri merupakan salah satu wilayah yg menerapkan mekanisasi pertanian dengan penggunaan alsintan, sehingga poktan mampu mengembangkan budidaya pertanian di Kabupaten Kediri secara optimal dari hulu hingga hilir.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan, alsintan merupakan mekanisasi pertanian yang kehadirannya tak dapat lagi dihindarkan. Alsintan menjadi penanda bahwa sektor pertanian telah bermetamorfosa dari pola tradisional ke arah yang lebih modern.

"Di era 4.0 ini, alsintan menjadi penanda semakin berkembang pesatnya teknologi pertanian Indonesia dan modernisasi pertanian telah diterapkan. Tak hanya sekadar penanda, alsintan juga mendorong peningkatan produktivitas yang orientasinya adalah kesejahteraan petani itu sendiri," tutur Mentan SYL.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil meyakini bahwa kehadiran alsintan dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, menurutnya, berbagai macam jenis dan kegunaan alsintan sangat bermanfaat dalam membantu budi daya pertanian.

"Misalnya dalam mengolah lahan, penggunaan traktor roda dua dan traktor roda empat mampu menghemat waktu dan biaya produksi. Pada saat panen raya, alsintan mampu meningkatkan produktivitas budidaya petani," kata Ali.

Oleh karena itu, Ali berharap, bantuan alsintan dapat dikelola, dimanfaatkan dan dirawat para petani dengan baik secara digunakan bersama-sama oleh anggota kelompok.

"Petani harus bisa mengoptimalkan dan memaksimalkan penggunaan alsintan dengan baik. Sebab, dengan penerapan mekanisasi pertanian produksi, produktivitas pertanian ikut meningkat," imbuh dia.

Tak hanya itu, Ali menyebut, pengelolaan dan pemanfaatan alsintan dengan baik juga dapat berdampak pada peningkatan pendapatan petani. Meningkatnya pendapatan petani diharapkan dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

"Tidak kalah penting adalah perawatan dan pemeliharaan alsintan. Perawatan sangat penting, karena dapat membuat alsintan berumur panjang dan kinerjanya lebih maksimal," ujar Ali.

Untuk itu, ia menegaskan, optimalisasi alsintan diperlukan sebagai langkah awal dalam upaya meningkatkan pembangunan pertanian Indonesia.

Utamanya, kata dia, untuk mewujudkan ketahanan pangan. Pasalnya, mekanisasi pertanian modern mampu meningkatkan produksi padi pada tahun-tahun mendatang.

“Saya berharap, adanya teknologi tidak akan menurunkan produksi. Gunakanlah alat canggih yang ada supaya produksi bisa meningkat. Hal ini sekaligus meningkatkan ketahanan pangan dan ekspor," ucap Ali.

Sementara itu, Direktur Alsintan Direktorat Jenderal (Ditjen) PSP Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan, alsintan dapat membantu percepatan proses budidaya pertanian.

"Baik itu percepatan olah tanah, percepatan tanam, hingga percepatan panen. Dengan begitu, petani pun bisa meningkatkan indeks pertanaman (IP)," jelasnya.

 

(*)