Sukses

2 Provinsi Masih PPKM Level 4, Mana Saja?

Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2-4 di luar Jawa-Bali mulai 7 sampai 20 September 2021

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2-4 di luar Jawa-Bali mulai 7 sampai 20 September 2021. Hal itu disampaikan Oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers PPKM, Senin (6/9/2021).

“Pemerintah memutuskan untuk perpanjangan (PPKM) 7-20 September,” kata Airlangga.

Kendati begitu, terdapat penurunan jumlah kabupaten/kota dari PPKM level 4 ke level 3, dari semula 34 kabupaten/kota menjadi 23 kabupaten kota. Selain itu, juga terdapat 5 provinsi yang PPKM level 4 nya turun.

“Jumlah provinsi juga penurunan level telah terjadi semula masih ada 7 provinsi dan saat ini yang level 4 tinggal di 2 provinsi yaitu di Kalimantan Timur dan Kaltara,” ujarnya.

Sementara daerah-daerah yang melaksanakan PPKM level 4 adalah Banda Aceh, Aceh Tamiang, Aceh Besar, Jambi di kota Jambi, Kalimantan Selatan di Kota Banjarbaru, kota Banjarmasin di Kotabaru, Kalimantan Tengah di Kota Palangkaraya, Kalimantan Timur di kota Balikpapan, Kutai Kartanegara, dan Mahakam ulu,

Kalimantan Utara di Kota Tarakan, Bangka Belitung di Bangka, Sulawesi Selatan di Makassar kemudian juga Sulawesi Tengah di kota Palu, dan Poso, Sumatera Barat di Kota Padang, Kota Medan kota Sibolga dan Mandailing Natal, NTT di Kupang, Bolaang Mongondow (Sulawesi Utara) dan Manokwari (Papua Barat).

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 2 halaman

PPKM Level 3

Demikian untuk PPKM level 3 naik dan diterapkan di 314 kabupaten kota, dari sebelumnya di 303 kabupaten kota. Dan PPKM level 2 ini diterapkan pada 49 kabupaten kota yang masih sama dengan yang sebelumnya.

Sesuai dengan arahan Presiden, Menko Airlangga mengatakan bahwa pandemi belum berakhir dan virus ini tidak mungkin hilang secara total, dan Pemerintah hanya bisa mengendalikan dan masyarakat diminta tetap waspada meski angka kasus turun.

“Namun, ini belum merata dan masih bersifat dinamis,” pungkasnya.