Sukses

1 Miliar Orang Asia akan Masuk Masyarakat Kelas Menengah Dunia di 2030

Masyarakat kelas menengah, di mana pengeluaran per kapita antara USD 11 dan USD 110 per hari - berjumlah sekitar 3,75 miliar orang tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 1 miliar orang Asia akan masuk menjadi masyarakat kelas menengah global pada tahun 2030 mendatang.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (7/9/2021) hal itu diungkapkan dalam studi baru World Data Lab, yang memprediksi pandemi akan membuktikan hanya jeda sementara dalam pergeseran demografis besar ekonomi dunia.

Kelas menengah - yang termasuk keluarga di mana pengeluaran per kapita adalah antara USD 11 dan USD 110 per hari - berjumlah sekitar 3,75 miliar orang tahun ini, menurut World Data Lab.

Kelompok masyarakat kelas menengah tersebut diproyeksikan akan terus meningkat hingga tahun 2030 di India dan China.

Keduanya merupakan negara-negara terpadat, menambahkan sekitar tiga perempat miliar anggota keluarga di antara mereka.

Kontributor terbesar lainnya juga ada di Asia. Mereka termasuk negara-negara seperti Indonesia - diproyeksikan memiliki kelas menengah keempat terbesar di dunia pada tahun 2030.

Indonesia menyalip Rusia dan Jepang - dan Bangladesh, negara berpenduduk padat seukuran wilayah Iowa di AS, yang akan naik peringkat lebih cepat daripada negara lain.

Posisi Bangladesh di dunia sebagai negara dengan penduduk kelas menengah akan naik dari posisi 28 ke 11, menambah lebih dari 50 juta konsumen kelas menengah.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

2 dari 3 halaman

Lebih dari Setengah Orang-orang Kelas Menengah di Dunia Ada di Negara Asia

Negara-negara Asia sudah membentuk lebih dari setengah orang-orang kelas menengah di dunia, tetapi mereka hanya menyumbang 41 persen dari pengeluaran konsumen kelompok itu, menurut studi World Data Lab.

Jumlah ini juga diperkirakan bakal naik hingga melebihi 50 persen pada tahun 2032.

China, India, dan AS diproyeksikan akan mempertahankan peringkat tiga teratas sebagai negara dengan populasi kelas menengah terbesar, menurut World Data Lab.

Pertumbuhan penduduk yang lambat atau negatif di beberapa negara maju juga disebut akan menyebabkan menyusutnya kelas menengah di negara-negara seperti Jepang, Jerman, Italia, dan Polandia.

3 dari 3 halaman

Infografis 4 Tips Jaga Kesehatan Mental Saat Pandemi COVID-19