Liputan6.com, Jakarta - Investor pasar internasional, Mark Mobius menyebut keputusan El Salvador menggunakan mata uang kripto bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah tidak mungkin memicu negara lain mengambil langkah yang sama.
"Tidak masuk akal untuk memiliki sistem pembayaran dengan bitcoin ketika Anda dapat menggunakan ponsel (Anda) untuk melakukan pembayaran," kata Mobius, yang memelopori dana pasar berkembang pertama di dunia di Franklin Templeton Investments, seperti dikutip dari Bussiness Insider, Rabu (8/9/2021).
"Anda tidak membutuhkan bitcoin, Anda tidak membutuhkan cryptocurrency," sebut Mobius, dalam wawancara dengan Bloomberg.
Advertisement
Presiden Salvador Nayib Bukele mengatakan bahwa bitcoin akan membantu memangkas biaya pengiriman uang, yang merupakan seperempat dari PDB negara itu 2020 lalu.Â
Tetapi masyarakat juga mengkhawatirkan bahwa mengadopsi cryptocurrency yang bergejolak sebagai alat pembayaran yang sah akan membahayakan pembicaraan bantuan keuangan yang penting dengan IMF dan mengacaukan fundamental ekonomi El Savador yang sudah melemah.
"El Salvador, mari kita hadapi itu, ada di belakangnya. Ada masalah nyata. Ini negara yang bangkrut," sebut Mobius, seraya menambahkan: "Mereka mencengkeram sedotan dengan bitcoin."
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Presiden El Savador Abaikan Kritik dari Investor Internasional
Mobius menambahkan bahwa beberapa negara lain dengan sistem keuangan yang lemah, seperti Kuba, mungkin akan mengadopsi penggunaan bitcoin, tetapi sebaliknya, dia tidak memperkirakan pemakaian yang meluas di negara lain.
Sementara itu, Presiden Bukele mengabaikan kritik dari investor internasional, salah satunya Mobius, menggandakan taruhannya dengan pembelian 400 bitcoin oleh pemerintah - senilai sekitar USD 20 juta dengan harga saat ini.
Saat ditanya apa yang dapat mengubah kalkulusnya, Mobius mengatakan bahwa pemerintah AS yang mengizinkan pajak yang dibayarkan dalam bitcoin dapat menjadikannya mata uang yang diakui secara internasional.
"Tapi saat ini saya tidak melihat itu terjadi dalam waktu dekat," kata Mobius.
Advertisement