Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Arief Mulyadi mengatakan mayoritas yang dilayani PNM di masa pandemi covid-19 terkait pembiayaan adalah para pelaku UMKM. Sebab banyak dari mereka yang menjalankan usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
“Mayoritas yang kami layani, yang kami dampingi dan yang kami berikan pembiayaan adalah para pelaku usaha ultra mikro yang kalau dalam bahasa kami di keluarga besar PNM pelaku usaha subsisten, Kenapa subsisten? karena mereka melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhan utamanya, buat makan buat hidup,” kata Arief dalam acara CEO Talks: Ketahanan Usaha Para Pelaku Usaha Subsisten di Tengah Pandemi, Rabu (8/9/2021).
Baca Juga
Bahkan saat ini tercatat ada 10,8 juta pelaku usaha ultra mikro yang mendapatkan bantuan pembiayaan, pendampingan, dan pemberdayaan dari PNM. Menurutnya, selain memberikan pembiayaan, PNM juga mendorong agar pelaku ultra mikro tersebut untuk tumbuh.
Advertisement
“Saat ini PNM layani, dampingi dan insya Allah juga berdayakan, yang cara ekosistem sudah cukup besar yang total ada sekitar 10,8 juta pelaku usaha Ultra mikro, dan mikro serta sebagian pelaku usaha kecil dan menengah beberapa pelaku usaha yang sudah meningkat ke usaha menengah,” ujarnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ubah Pola Pikir UMKM
Disamping itu, PNM juga melakukan rekayasa sosial atau merubah pola pikir para pelaku UMKM. Tujuannya, agar mereka tidak hanya berhenti untuk mendapatkan keuntungan demi memenuhi kebutuhan hidup saja, melainkan memberikan manfaat kepada lingkungan sekelilingnya.
“Kami lakukan lebih banyak rekayasa sosial/social engineering kepada para pelaku usaha. Jadi kami breakthru (terobosan) dulu mindset nya,” ujarnya.
Dari 10,8 juta pelaku usaha ultra mikro itu, mayoritas adalah ibu-ibu. PNM terus berupaya mendorong ibu-ibu tersebut agar usahanya meningkat dan memberikan manfaat kepada orang lain, seperti membuka lapangan pekerjaan baru.
“Di atas 10 juta nasabah kami adalah ibu-ibu. Jadi kami bilang ke mereka, kalau usaha ibu maju dan meningkat kesejahteraan keluarga, ibu juga bisa memberikan maslahat atau manfaat ke sekeliling. Ibu bisa mempekerjakan keluarga saudara atau tetangga. Ada job creature yang muncul disitu,” pungkasnya.
Advertisement