Sukses

Miliarder Bill Gates Kuasai Jaringan Hotel Milik Pangeran Arab Saudi

Saham Bill Gates bertambah dari 47,5 persen menjadi 71,25 persen. Nilai Four Seasons kemudian ikut terangkat menjadi USD 10 miliar (Rp 142,7 triliun).

Liputan6.com, Jakarta Cascade Investment LLC, perusahaan investasi pengelola kekayaan milik miliarder Bill Gates membeli setengah dari saham Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal di jaringan hotel Four Season Holding Co.

Pembelian dibayar secara tunai. Alhasil, usai pembelian membuat Bill Gates menjadi pemilik saham terbesar hotel tersebut. 

Saham pendiri Microsoft ini bertambah dari 47,5 persen menjadi 71,25 persen. Nilai Four Seasons kemudian ikut terangkat menjadi USD 10 miliar (Rp 142,7 triliun).

Diketahui jika Isadore Sharp akan tetap mempertahankan 5 persen dari sahamnya. Harapan dari kesepakatan ini dapat diselesaikan pada Januari 2022. 

Pemegang saham menjadikan jaringan hotel ini sebagai perusahaan swasta pada 2007 akibat kesepakatan yang telah dilakukan Bill Gates dan Alwaleed bin Talal.

Kepemilikan hotel baru tersebut akhirnya memperluas jejak perusahaan ke lebih banyak pasar dalam upaya untuk memanfaatkan pasar yang berkembang pesat.

Hingga kini, hotel telah memiliki 74 jaringan hotel lainnya ketika disetujui untuk diakuisisi Gates dan pangeran Saudi. Jika diakumulasikan, terdapat 121 properti dengan lebih dari 50 proyek yang masih berjalan.

Hal ini tentunya berimbas pada munculnya rumah-rumah mewah karena perkembangan dari real estate. Dengan menyadari peluang tersebut, diprediksi akan ada orang kaya yang mau membayar mahal untuk tinggal di wilayah perumahan yang terasosiasi dengan perusahaan hotel.

 

 

2 dari 3 halaman

Bermitra Untuk Masa Depan Perusahaan

Hubungan yang terjalin antara kedua miliarder telah berlangsung selama beberapa dekade. Pendiri Microsoft ini menggambarkan relasi yang dijalin sebagai mitra yang penting dalam pekerjaan amal pada November 2017.

Adapun Alwaleed telah membuat serangkaian kesepakatan ketika ia sendiri mencapai keamanan dan perlindungan secara utuh setelah bebas dari penjara pada 2018 akibat dituduh melakukan korupsi.

Tak lama setelah peristiwa tersebut, ia kembali melakukan investasi Rp3,85 triliun ke layanan streaming musik, Deezer. Kemudian, menjual saham yang berada di industri musik ke Warner Music Group Corp pada Februari bulan lalu.

Menurut Al Jazeera, kekayaan yang dimiliki Gates senilai USD 152,2 miliar (Rp2.215 triliun) setelah resmi bercerai dengan mantan isterinya. Dari pembagian kekayaan yang dibagi setengah, kekayaan resmi yang dimiliki Gates adalah mempertahankan perusahaan investasi ini.

Hingga saat ini, pembagian kekayaan antara kedua pasangan tersebut masih dirahasiakan. Ada beberapa asumsi dan prediksi bahwa ada lebih banyak aset pribadi yang dikirim ke Melinda French Gates.

Terlepas dari masalah pernikahan mereka berdua, ternyata Cascade Investment juga mengelola dana abadi dari Bill and Melinda Gates Foundation hingga saat ini. Oleh karena itu, menjadi tak heran apabila Gates memilih strateginya untuk mempertahankan perusahaan investasi tersebut.

 

 

3 dari 3 halaman

Evolusi dari Four Seasons

Sektor pariwisata seperti perhotelan menjadi salah satu yang menarik perhatian karena munculnya pandemi COVID-19 menghentikan segala perjalanan/penerbangan secara global.

Namun, adanya kampanye dan program vaksinasi yang dipercepat telah memicu adanya lonjakan dari permintaan penginapan di hotel-hotel mewah dan berkualitas.

Melihat pemulihan ekonomi, Four Seasons memiliki hampir dua lusin hotel di Timur Tengah dan Afrika, salah satunya ibu kota Arab Saudi di Riyadh. Di lokasi tersebut, hotel menjadi yang populer di kalangan para konsultan dan bankir karena telah membantu pemulihan ekonomi negara.

Sebenarnya, pembelian saham tersebut menjadi taruhan yang dilakukan oleh Gates untuk meningkatkan kembali perjalanan bisnis kelas atas ke kota-kota besar di beberapa negara akibat tekanan dari pandemi COVID-19.

Setidaknya ada dua cabang hotel Four Seasons yang telah ditutup karena sedang proses pemeliharaan substansial dan perbaikan infrastruktur. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa hotel akan telah kehilangan uang hanya jika sistem operasi yang diberikan mematok harga sangat tinggi.

Oleh karena itu, mitra ini diharapkan menjadi percepatan pertumbuhan dan memperluas tujuan strategis antara kedua belah pihak.

Reporter: Caroline Saskia

 

 

Â