Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan menyalurkan bantuan tunai senilai RP 1,2 juta bagi pedagang kaki lima (PKL). Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto berkesempatan untuk menguji coba penyaluran bantuan di Polrestabes Medan.
Didampingi oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, uji coba penyaluran tersebut memperhatikan skema penyaluran agar tidak tumpang tindih bantuan yang diterima.
Baca Juga
“Uji coba pemberian BLT kepada warteg dan warkop PKL dalam bentuk tunai rencana distribusi melalui TNI Polri, dan saya ditugaskan presiden untuk melihat operasionalisasi,” katanya dalam konferensi pers, Kamis (9/9/2021).
Advertisement
Menkon Airlangga mengatakan, hal ini disampaikan sejak satu bulan lalu dalam rapat terbatas dengan Presiden kemudian disusul instruksi Mendagri, sehingga ini bisa mulai disalurkan hari ini.
“Dengan peprsiapan seluruh regulasi dan anggaran hari ini bisa di uji coba di kota medan dan ini disediakan untuk satu juta paket, setara dengan BPUM,” katanya.
Ia berharap UKM dan PKL yang terdampak karena minimnya mobilitas bisa memanfaatkan bantuan Rp 1,2 juta per orang ini. Sehingga uang yang diterima tersebut bisa digunakan untuk modal bertahan dan modal kerja.
“Tentunya ini bisa dilanjutkan TNI polri di berbagai wilayah, operasionaliasi di lapangan oleh bhabinsa bhabinkatibmas,” ujarnya.
Adanya uji caoba penyaluran dengan total 1 juta paket bantuan ini, lanjut Menko Airlangga, dengan sistem yang digunakan oleh TNI Polri akan jadi acuan sebelum diluncurkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Jika ternyata skema penyalurannya dipandang baik, ini akan dilanjutkan dengan penyaluran secara nasional.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Bisa Sampai Polsek
Pada kesempatan yang sama, Menkeu Sri Mulyani berharap bahwa penyaluran bantuan ini tidak terbatas di Polrestabes, tapi bisa ke tingkatan polsek agar manyarakat bisa mengambil bantuannya lebih dekat.
“Kita harap bisa sampe polres dan bisa sampe polsek. Terima kasih kepada gubernur dan wagub dan walikota yang terus menjaga warganya hingga aman dari covid,” katanya.
Pada uji coba penyaluran ini, disiapkan satu juta paket bantuan dengan nilai total Rp 1,2 triliun yang dibagi kepada Polri dengan kewenangan menyalurkan Rp 600 miliar, dan TNI juga dengan angka yang sama.
Ia mengapresiasi sistem yang digunakan dalam penyaluran ini. Diketahui, penyalurannya dengan skrining penerima bantuan dari kelurahan, atau aparat polisi yang menjempu bola datang ke calon penerima untuk diberikan bantuan.
Selain itu, juga dilakukan verifikasi foto dan ktp sebagai bukti bahwa calon penerima belum pernah menerima bantuan pemerintah sebelumnya.
“Saya senang sekali polri langsung buat sistem, bahwa yangmenerima itu, pake standar bukti, pake foto, dan afilisasikan ke komputer, itu nanti untuk pertanggungjawaban luar biasa berguna, kenapa kita harus buat sistem, karena tadi ada yang dapat dari gelombang awal sebanyak 12 juta penerima,” tuturnya.
“Presiden minta bantuan untuk usaha kecil dijalankan lagi tahun ini, dengan anggaran Rp 15,8 triliun, selama ini bantuan untuk menengah lewat Kementerian Koperasi dan UKM, kerja sama dengan dinas koperasi, itu sudah lebih dari 12 juta umkm dan koperasi kecil yang dapat Rp 1,2 juta,” tambahnya.
Advertisement
Minta Tak Takut Utang
Sementara itu, pada kesempatan berbincang dengan calon penerima bantuan, Menko Airlangga berpesan kepada pengusaha kecil tak takut untuk mengutang guna meningkatkan skala usahanya.
Utang yang dimaksud Airlangga adalah program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah yang bisa diakses oleh masyarakat pelaku usaha kecil.
“Kalau berani ngutang jangan ke rentenir, datang ke BRI, itu ada pprogram yang ada di bank, bunganya rendah, bisa dimanfaatkan untuk pengembangan usaha,” katanya.
Meski, beberapa penerima bantuan tersebut mengaku masih takut untuk mengambil utang di masa minim penjualan saat ini.
“ya nanti kalau sudah tidak takut, bisa ambil itu KUR di bank dengan bunga tiga persen, pinjaman pertamanya bisa senilai 10 juta,” tambah Airlangga.